Dua klub finalis kompetisi Liga 2 2018 telah diketahui, setelah Semen Padang FC dan PSS Sleman, Rabu (28/11) berhasil menumbangkan lawannya masing-masing di babak semi final.
Semen Padang menang secara agregat 3-2 atas Persita Tangerang. Saat main di Tangerang, Minggu (25/8) Semen Padang kalah 0-1, sehingga Persita hanya butuh hasil seri buat melangkah ke final.
Tapi klub kebanggaan urang awak yang dijuluki "Kabau Sirah" tersebut, seperti biasanya, setiap main di Stadion Haji Agus Salim, Padang, selalu tampil garang. Sempat tertinggal lebih dahulu, Semen Padang sukses membalikkan keadaan sehingga skor akhir menjadi 3-1 buat tuan rumah.
3 gol anak-anak dari Bukit Indarung, lokasi pabrik semen tertua di Indonesia itu, dicetak masing-masing oleh Rizky Novriansyah yang lolos dari jebakan offside pada menit 32, tendangan Afriansyah di menit 36, dan ditutup oleh eksekusi penalti Irsyad Maulana pada menit 57. Hadiah penalti didapat karena seorang pemain belakang Persita menyentuh bola dengan tangannya di kotak terlarang.
Adapun gol semata wayang anak-anak Tangerang lahir dari sepakan Ryan Kurnia pada menit 29. Sayangnya, Persita gagal mempertahankan keunggulan, sehingga di laga berikutnya harus puas untuk bertarung melawan Kalteng Putra memperebutkan peringkat 3.
Kalteng Putra sendiri ditekuk PSS Sleman dengan dua gol cantik dari bomber gaek Christian 'El Loco' Gonzales di Stadion Maguwoharjo, Sleman, yang digelar bersamaan dengan laga di Padang. Skor 2-0 itu sekaligus menjadi skor agregat, karena saat main di Palangka Raya 3 hari sebelumnya, berakhir dengan skor kacamata 0-0.
Gol pertama Gonzales dicetak melalui sundulan yang melengkung ke tiang jauh pada menit 11. Sedangkan gol kedua pada menit 55 lahir dengan mudah karena Gonzales tinggal menceploskan bola akibat keleliruan penjaga gawang Kalteng Putra mengantisipasi umpan terobosan dari seorang pemain PSS.
Dengan hasil positif yang diraih PSS dan Semen Padang, maka kedua klub tersebut sekaligus merebut tiket promosi ke Liga 1 tahun depan. Jadi, pada partai final yang akan berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin 3/12, hanya sekadar adu gengsi saja. Target utama untuk promosi sudah tercapai.
Untuk Semen Padang, layak disampaikan "Selamat datang kembali di Liga 1", karena hanya satu musim saja tersingkir dari Liga 1 ke Liga 2. Sedangkan untuk PSS, ucapan selamat datangnya tidak pakai "kembali" karena memang PSS belum pernah berlaga di Liga 1. Kalaupun dulu PSS pernah ikut kompetisi di kasta tertinggi, namanya belum Liga 1.Â
Kehadiran kedua klub tersebut pasti membikin Liga 1 tahun depan makin semarak. PSS terkenal dengan suporter fanatiknya yang kreatif mempertunjukkan beragam aksi. Sedangkan Semen Padang telah menyelamatkan muka Sumatera, sehingga kalaupun PSMS dan Sriwijaya terdegradasi, masih ada wakil dari Sumatera.
Yang lebih merupakan partai "hidup mati" justru pada pertandingan memperebutkan juara 3, yang juga digelar di Stadion Pakansari, sehari sebelum laga final. Soalnya, pemenangnya menjadi klub yang menemani Semen Padang dan PSS ke Liga 1.Â