Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jakarta Menyambut Musim Hujan, Apa Kabar Kampung Pulo?

24 Oktober 2018   08:24 Diperbarui: 24 Oktober 2018   11:23 1603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah warga lebih tertata (Dok pribadi)

Makamnya termasuk yang sering diziarahi dan dianggap keramat oleh sebagian warga. Saat penggusuran, makam yang dikeramatkan diminta warga untuk tidak ikut digusur.

Tembok di pinggir kali relatif tinggi (dok pribadi)
Tembok di pinggir kali relatif tinggi (dok pribadi)
Nah, setelah tiga tahun kemudian, seperti apa wajah Kampung Pulo sekarang, saat Jakarta mulai memasuki musim hujan? Harus diakui, dibandingkan dulu sebelum ditata, ya tentu saja kondisi sekarang jauh lebih baik. Ada jalan raya di sepanjang kali yang meskipun tidak begitu lebar, namun cukup memadai.

Pinggir kali pun sudah dibeton dengan ketinggian sekitar 1,5 meter dari permukaan jalan, dengan catatan jalan tersebut jauh lebih tinggi dibanding permukaan air kali. Beton tersebut saat dibangun dulu diawali dengan menanam ribuan tiang pancang besar sebagai penyangga.

Odong-odong yang kalau di kampung lain menjadi sarana untuk anak-anak berkeliling, maka di Kampung Pulo belasan odong-odong berfungsi sebagai angkutan umum dengan trayek sepanjang jalan raya Kampung Pulo.

Namun demikian, satu dua alat angkut perahu rakit yang "sopir"-nya menarik tali kawat yang terbentang di atas sungai selebar 5 meter tersebut, masih setia beroperasi.

Sampah warga lebih tertata (Dok pribadi)
Sampah warga lebih tertata (Dok pribadi)
Jelaslah, kondisi Kampung Pulo sekarang jauh lebih tertata, suatu hal yang dulu tak terbayangkan bisa dilakukan, karena sudah berapa kali gubernur berganti, Kampung Pulo tetap tak terjamah. 

Kalau ditelusuri ke berbagai berita di media daring, saat Jakarta memasuki musim hujan di tahun 2016 dan 2017, di Kampung Pulo tidak lagi banjir. Tapi, pada Februari 2018 yang lalu, kampung ini banjir lagi, meski tidak separah seperti kondisi sampai tahun 2015.

Kompas.com (9/10/2018) memberitakan bahwa warga Kampung Pulo meminta Kali Ciliwung dikeruk, agar betul-betul terbebas dari banjir. Ini artinya kesadaran warga kampung tersebut telah muncul betapa pentingnya terhindar dari kekumuhan dan banjir.

Memang kalau dilihat, di depan rumah warga Kampung Pulo terlihat karung berisi sampah, menunggu diambil truk pengangkut sampah. Padahal dulu, banyak yang asal buang sampah ke kali. Mengubah budaya, meskipun susah, ternyata kita bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun