Khasnya nasi jamblang adalah nasi yang dibungkus pakai daun jati sehingga kalau dimakan saat masih panas, terasa nendang banget dengan aneka lauk yang mirip nasi rames.Â
Tapi kalau kuliner Cirebon ingin menyaingi Bandung, banyak yang perlu ditingkatkan lagi. Kuliner di Bandung sangat beragam dengan restoran berdisain unik, sehingga orang masuk tidak sekadar untuk makan, namun juga menikmati suasananya sekaligus memuaskan hasrat untuk berfoto. Sedangkan di Cirebon, betul-betul untuk makan semata-mata.
Lokasi Kawasan Wisata Batik tersebut amat gampang ditemui karena hanya berjarak sekitar 500 meter dari gerbang keluar tol Plumbon. Nama Trusmi itu sendiri bermula dari Ki Gede Trusmi yang mengajarkan seni membatik beberapa abad yang lalu, sehingga menjadi warisan leluhur yang dijaga sampai sekarang.
Bagi pelancong yang baru pertama kali berkunjung, sebaiknya tidak langsung singgah di sebuah toko batik yang terbesar ukurannya dan berada paling depan di jalan utama. Ada baiknya berkeliling dulu lebih ke dalam, keluar masuk beberapa toko atau rumah batik, biar lebih mengetahui beragam pilihan dan variasi harganya. Di toko kecil seperti ini bisa tawar menawar harga.
Bila berbentuk rumah, biasanya pengunjung harus melepas alas kaki sebelum masuk, seperti masuk rumah pada umumnya. Setiap rumah punya corak batik yang berbeda, karena masing-masing punya pengrajin sendiri. Jangan takut untuk masuk rumah-rumah batik tersebut meskipun tidak jadi berbelanja.
Tidak itu saja, masih di komplek yang menyatu dengan toko besar tersebut, ada restoran yang meja, kursi, dan kacanya bercorak batik. Di toko utama sendiri, jelas semua hiasan di sana penuh dengan corak batik, termasuk keramik di teras depan serta lukisan di dindingnya.
Ada pula tempat pementasan tari topeng, sebuah tarian khas Cirebon di belakang komplek tersebut, berdekatan dengan lahan parkir yang amat luas, bisa menampung puluhan bus pariwisata.