Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Untuk Menjaring Pelancong, Cirebon Andalkan Batik dan Kuliner

21 September 2018   17:45 Diperbarui: 22 September 2018   12:44 2013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motif batik di teras depan (dok pribadi)

Khasnya nasi jamblang adalah nasi yang dibungkus pakai daun jati sehingga kalau dimakan saat masih panas, terasa nendang banget dengan aneka lauk yang mirip nasi rames. 

Tapi kalau kuliner Cirebon ingin menyaingi Bandung, banyak yang perlu ditingkatkan lagi. Kuliner di Bandung sangat beragam dengan restoran berdisain unik, sehingga orang masuk tidak sekadar untuk makan, namun juga menikmati suasananya sekaligus memuaskan hasrat untuk berfoto. Sedangkan di Cirebon, betul-betul untuk makan semata-mata.

Motif batik di kursi restoran (dok pribadi)
Motif batik di kursi restoran (dok pribadi)
Nah, ada yang Cirebon lebih unggul ketimbang Bandung, yakni adanya satu kampung khusus yang bernama Trusmi yang disebut sebagai Kampung Batik. Tampaknya inilah yang menjadi magnet utama pelancong datang ke Cirebon, dan kuliner sebagai pelengkapnya.

Lokasi Kawasan Wisata Batik tersebut amat gampang ditemui karena hanya berjarak sekitar 500 meter dari gerbang keluar tol Plumbon. Nama Trusmi itu sendiri bermula dari Ki Gede Trusmi yang mengajarkan seni membatik beberapa abad yang lalu, sehingga menjadi warisan leluhur yang dijaga sampai sekarang.

Toko batik terbesar (dok pribadi)
Toko batik terbesar (dok pribadi)
Kampung Trusmi tersebut sebetulnya hanya terdiri dari satu ruas jalan utama dan bercabang ke beberapa ruas jalan yang lebih kecil. Baik di jalan utama, maupun di jalan yang lebih kecil, di kiri dan kanannya penuh oleh toko batik atau rumah yang sekaligus di depannya menjadi tempat berjualan batik. Ada pula yang berupa tempat pelatihan membatik. 

Bagi pelancong yang baru pertama kali berkunjung, sebaiknya tidak langsung singgah di sebuah toko batik yang terbesar ukurannya dan berada paling depan di jalan utama. Ada baiknya berkeliling dulu lebih ke dalam, keluar masuk beberapa toko atau rumah batik, biar lebih mengetahui beragam pilihan dan variasi harganya. Di toko kecil seperti ini bisa tawar menawar harga.

Bila berbentuk rumah, biasanya pengunjung harus melepas alas kaki sebelum masuk, seperti masuk rumah pada umumnya. Setiap rumah punya corak batik yang berbeda, karena masing-masing punya pengrajin sendiri. Jangan takut untuk masuk rumah-rumah batik tersebut meskipun tidak jadi berbelanja.

Bule mencari batik (dok pribadi)
Bule mencari batik (dok pribadi)
Setelah puas berkeliling, baru masuk ke toko terbesar yang pertama dilihat. Di sini memang banyak sekali persediaan batiknya, namun memakai sistem harga tetap sebagaimana di mal besar pada umumnya. Wisatawan asing pun ramai di toko ini, karena konsepnya seperti supermarket yang juga menjual aneka souvenir dan jajanan khas setempat.

Tidak itu saja, masih di komplek yang menyatu dengan toko besar tersebut, ada restoran yang meja, kursi, dan kacanya bercorak batik. Di toko utama sendiri, jelas semua hiasan di sana penuh dengan corak batik, termasuk keramik di teras depan serta lukisan di dindingnya.

Ada pula tempat pementasan tari topeng, sebuah tarian khas Cirebon di belakang komplek tersebut, berdekatan dengan lahan parkir yang amat luas, bisa menampung puluhan bus pariwisata.

Kampung batik di ruas jalan utama (dok pribadi)
Kampung batik di ruas jalan utama (dok pribadi)
Cirebon memang menjadi pesaing potensial Bandung, namun pelaku usaha pariwisatanya harus lebih kreatif lagi, agar pelancong tertarik datang berulang-ulang seperti kalau main ke Bandung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun