Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala AFF Makin Dekat, PSSI Harus Bergerak Cepat

12 September 2018   17:02 Diperbarui: 12 September 2018   17:13 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah 11 kali turnamen sepak bola Piala AFF untuk level senior digelar oleh Federasi Sepak Bola Asia Tenggara. Sepanjang sejarahnya, Indonesia belum sekalipun mencicipi gelar juara. Prestasi terbaik kita hanya empat kali menjadi juara kedua, kalah jauh dengan Thailand (5 kali juara), Singapura (4 kali juara), serta Malaysia dan Vietnam yang masing-masing sekali juara.

Turnamen dua tahunan tersebut akan segera bergulir untuk ke 12 kali, yang akan dimulai tanggal 8 November 2018. Indonesia akan berhadapan melawan Singapura (9/11) dan Thailand (17/11) dalam laga tandang, dan menjadi tuan rumah saat menghadapi Timor Leste (13/11) dan Filipina (25/11). Dua tim terbaik akan maju ke semi final.

Format turnamen kali ini agak unik. Memakai sistem home and away tapi tidak secara penuh dalam arti masing-masing tidak ketemu lawan yang sama sebanyak dua kali. Indonesia termasuk sial, karena giliran melawan tim kuat, Thailand dan Singapura, harus main di kandang lawan. 

Sayangnya, sampai saat ini belum ada kepastian dari PSSI terkait pembentukan tim, penunjukan pelatih, dan program pelatihannya. PSSI memang telah memutuskan memperpanjang kontrak Luis Milla sebagai pelatih timnas, sehinga seharusnya Milla sudah di Indonesia untuk segera membentuk tim dan melaksanakan latihan, termasuk melakukan beberapa pertandingan uji coba.

Nyatanya, Milla masih di Spanyol, tanpa ada kejelasan dari PSSI di mana buntunya negosiasi. Apakah karena PSSI masih menunggak gaji Milla, atau ada hal lain yang berat untuk dipenuhi PSSI. 

Di lain pihak PSSI sendiri juga sedikit banyak punya kendala dalam manajemen organisasi, karena sang ketua umum, Edy Rahmayadi, sekarang punya kesibukan yang tidak main-main, mengemban amanah dari masyarakat Sumatera Utara sebagai gubernur. 

Memang saat ini faktor jarak Medan - Jakarta mungkin tidak begitu masalah, karena rapat bisa dilakukan secara teleconference. Namun rasanya tetap lebih efektif kalau ketua umum PSSI punya waktu yang porsinya dominan buat kemajuan persepakbolaan kita.

Untung saja, dalam laga uji coba Selasa (11/9) kemaren di Cikarang, timnas berhasil mengalahkan Mauritius dengan skor tipis 1-0. Peringkat FIFA kita kemungkinan besar akan naik karena laga tersebut diakui FIFA, dan sebelumnya peringkat Mauritius di atas Indonesia.

dok football-tribe.com
dok football-tribe.com
Namun belum ada statement resmi PSSI apakah timnas yang berlaga kemaren adalah kerangka tim untuk Piala AFF, dan trio eks Primavera (Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, dan Kurnia Sandy) plus Danurwindo yang kemaren bertindak sebagai pelatih,  akan menjadi pelatih di turnamen paling bergengsi se Asia Tenggara itu?

Kalau iya, tentu bakal menuai polemik, karena sebelumnya terdengar kabar bahwa plan B dari PSSI adalah menunjuk Jacksen F Tiago (pelatih Barito Putera) atau Simon Mc Menemy (pelatih Bhayangkara FC) sebagai pelatih kepala buat Piala AFF seandainya Luis Milla menolak.

Bagaimanapun juga waktu semakin dekat. PSSI harus bergerak cepat dengan berani membuat keputusan. Jangan takut menjadi polemik karena itu memang sudah risiko bagi pengurus PSSI. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun