Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pembukaan Asian Games 2018, Apa Kata Dunia?

19 Agustus 2018   13:31 Diperbarui: 19 Agustus 2018   13:37 3526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlalu banyak unsur kejutan yang memukau dalam acara pemukaan Asian Games, Sabtu (18/8) kemaren di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Boleh dikatakan acara yang berdurasi sekitar 150 menit itu, dari awal sampai akhir membuat mata saya tidak berkedip, selalu menatap layar kaca yang menyajikan acara tersebut.

Apa saja urutan acaranya tidak perlu lagi saya tulis di sini, karena sudah banyak yang menontonnya. Komentar para pembawa acara dari beberapa stasiun televisi yang menayangkan langsung pagelaran tersebut  juga penuh dengan puja-puji. Hal ini tidak terkesan basa-basi karena ekspresi wajah serta bahasa tubuhnya ikut berbicara bahwa mereka terpukau.

Nah, saya sedikit kawatir, jangan-jangan decak kagum itu, semuanya karena rasa nasionalisme kita yang tinggi. Untuk itu saya menggali informasi dari berbagai media daring tentang apa kata dunia terhadap acara pembukaan Asian Games tersebut.

Alhamdulillah, ternyata negara lain sama terpukaunya dengan kita. Chef de Mission kontingen Jepang, Yasuhiro Yamashita, menyatakan bahwa untuk penyelenggaraan Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang harus mencontoh Indonesia bagaimana mempersiapkan event besar itu.

Berikutnya saya kutipkan beberapa judul berita sebagai berikut; "Super Megah, Opening Ceremony Asian Games 2018 Jadi Trending Topic Dunia", "Pembukaan Asian Games Spektakuler, Indonesia Dinilai Layak Gelar Olimpiade", "Jurnalis Asing Puji Indonesia soal Pembukan Asian Games 2018", dan "Netizen Korea Terpukau dengan Tari Ratoh Jaroe pada Pembukaan Asian Games 2018"

Untuk lebih akurat, ada baiknya saya kutipkan berita di laman The New York Times, Aug. 18, 2018 di bawah judul "Indonesia Welcomes Asia With Explosive Opening Ceremony". Dua alinea pertamanya tertulis seperti di bawah iniA spectacular pyrotechnic show, including a simulated volcanic eruption, lit up the Jakarta skyline on Saturday night as Indonesia rolled out the red carpet for the continents's elite athletes in the opening ceremony for the 18th Asian Games.

The country's president Joko Widodo made an unorthodox and dramatic entrance to the Gelora Bung Karno Stadium, riding a motorbike onto the stage before officially opening Indonesia's second hosting of the Asiad.

Saya sengaja tidak menerjemahkan kutipan di atas, tapi secara keseluruhan telah tertangkap bagaimana koran prestisius dunia tersebut menyebut pertunjukan yang disajikan dalam pembukaan Asian Games begitu spektakuler, termasuk simulasi letusan gunung berapi dan cara Presiden Jokowi memasuki GBK yang daramatis.

Artinya, kita harus percaya diri bahwa kita bangsa yang besar dan penuh dengan kreativitas. Bhineka Tunggal Ika, yang tersaji pada beragam tarian dan nyanyian yang ditampilkan semalam,  harus kita pelihara sampai kapan pun, tidak hanya di panggung megah, tapi betul-betul dipraktikkan dalam keseharian kita.

Pembukaan Asian Games baru langkah awal yang manis. Namun semuanya bisa sirna bila selepas Asian Games berita dari negara kita yang muncul dalam pemberitaan media internasional adalah hal negatif semisal konflik sosial berbau SARA. Kita sudah bertekad mempromosikan unity in diversity sebagai sumbangan kita bagi perdamaian dunia. Tapi semuanya dimulai dari diri kita masing-masing untuk menjaga perdamaian di antara kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun