Perlombaan membangun gedung pencakar langit seperti tidak terelakkan ketika penduduk di kota-kota besar dunia, termasuk di negara kita, semakin ramai. Perpindahan penduduk dari desa ke kota cenderung semakin masif.
Gedung tertinggi di dunia saat ini adalah Burj Khalifa di Dubai, yakni setinggi 828 meter. Namun rekor ini segera akan ditumbangkan oleh gedung lain yang sedang dibangun di Jeddah, Arab Saudi. Namanya Kingdom Tower, yang direncanakan setinggi 1.000 meter atau 1 kilometer, dan diperkirakan selesai tahun 2020.
Dalam versi film yang saat ini lagi diputar di beberapa bioskop di ibukota, gedung tertinggi di dunia terdiri dari 240 lantai dengan tinggi lebih dari 1 km. Namanya The Pearl dan berada di Hongkong. Film tersebut berjudul Skyscraper yang berarti gedung pencakar langit.
Aktor utama dalam Skyscraper adalah Dwayne Johnson atau lebih dikenal dengan The Rock. Aktor ini terkenal melalui beberapa film action yang dibintanginya, terakhir The Rock bermain dalam film Rampage.
Namun kali ini, ketegangan yang dinikmati penonton berbeda setting-nya, yakni di ketinggian menara pencakar langit. Ketegangan itu terbangun pada banyak bagian dari film ini, Â yakni pertarungan antara The Rock yang bermain sebagai Will Sawyer, konsultan keamanan di gedung jangkung itu, melawan kelompok teroris yang bermaksud memeras Zhao, sang pemilik gedung.
Tapi penonton tidak terus menerus tegang. Unsur dramanya juga lumayan mengharu-birukan penonton, karena Will yang satu kakinya diamputasi saat sebelumnya bertugas sebagai agen rahasia Amerika Serikat, FBI, digambarkan begitu mencintai istri dan dua orang anaknya. Ada pula sisipan komedi seperti ketika Will mengangkat kaki palsunya lalu menciumnya sebagai ucapan terima kasih karena kaki palsunya bisa dipakai buat alat pembobol.
Selain itu penonton dibuat terkesima oleh pemandangan kota Hongkong dari puncak The Pearl. Â Dahsyatnya kecanggihan sistem di dalam gedung digambarkan dengan jelas. Sutradaranya, Rawson Marshall Thurber menggarap dengan amat detail rancangan gedung ini, dengan memakai jasa dari biro arsitek yang membangun gedung Burj Khalifa, Adrian Smith.Â
Kembali ke cerita film, kelompok teroris yang dipimpin oleh Kores Botha (diperankan oleh Rolland Miller) menyusup ke The Pearl dan berhasil memaksa Will menyerahkan tablet untuk mengakses dan mengendalikan sistem keaman gedung. Mereka lalu membakar lantai 96 sehingga tidak ada yang bisa naik ke lantai-lantai di atasnya.
Will  saat itu masih di hari pertamanya bekerja, sehingga sengaja membawa keluarganya agar bisa "berwisata" menikmati berbagai fasilitas gedung mewah itu. Saat gedung dibakar kelompok teroris, Will lagi berada di luar gedung. Namun dengan berbagai cara Will akhirnya bisa memasuki lantai 98 tempat istri dan anak-anaknya berada dalam suasana mencekam.
Bukan berarti Will bisa langsung menyelamatkan semua keluarganya, karena ada seorang anaknya yang terpisah di lantai lain disandra kelompok teroris. Kendala yang dihadapi Will karena memakai kaki palsu di beberapa adegan terlihat "manusiawi", tapi sorot matanya tetap memunculkan karakter yang keras.Â
Namun ada beberapa bagian di film ini seperti kurang logis, contohnya saat Will meniti tangga crane yang amat tinggi, kemudian melompat ke gedung The Pearl, padahal satu kakinya palsu. Tapi sebagai sebuah hasil imajinasi, ya sah-sah saja. Toh, secara keseluruhan film berkategori untuk usia 13 tahun ke atas ini, lumayan menghibur.