Saat ini anak sekolah masih libur setelah menerima rapor kenaikan kelas. Dalam rangka mengisi masa liburan tersebut ada beberapa film anak-anak atau film remaja yang bernilai edukatif tengah diputar di banyak bioskop di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya.
Salah satu film yang layak untuk ditonton adalah "Kulari ke Pantai" (selanjutnya ditulis KKP) yang merupakan film terbaru karya kolaborasi Mira Lesmana dan Riri Riza, dua nama besar di blantika film nasional. Film mereka terdahulu yang sangat sukses di pasaran antara lain Petualangan Sherina, Laskar Pelangi, dan Ada Apa dengan Cinta.
Seperti sudah menjadi ciri khas Mira dan Riri, di setiap film yang mereka buat selalu mengangkat keindahan alam tanah air yang belum banyak dikenal. Laskar Pelangi adalah contoh paling baik tentang betapa dahsyatnya pengaruh film dalam memperkenalkan potensi wisata.
Sejak film tersebut beredar, Pulau Belitung menjadi "Bali" baru dan memacu penambahan jumlah penerbangan ke sana, berikut dampak positif lainnya seperti menjamurnya hotel, homestay, restoran dan juga warung kopi.
Di film KKP, eksplorasi atas obyek wisata malah mendapat porsi yang lumayan banyak. Tulisan ini tidak bermaksud mengulas cerita film KKP dan juga bukan membuat resensi film.Â
Namun sensasi setting KKP berupa perjalanan darat sejauh lebih kurang 1.000 km dari Jakarta ke Banyuwangi di ujung timur Pulau Jawa, sebaiknya jangan berhenti sebagai film semata. Kita layak mencoba menjajalnya sebagai sebuah cara yang asyik dalam menikmati betapa permainya negara kita.
Selain itu, keindahan Pulau Rote di Nusa Tengara Timur yang eksotis, termasuk adegan surfing di pantai yang menawan, juga tersaji cukup lama di bagian awal dan bagian akhir film KKP
Perjalanan selanjutnya melewati kota Magelang, Yogyakarta, dan  Pacitan. Nah, di sini keindahan Pacitan di pantai selatan Jawa cukup banyak dieksplor, termasuk bermain di  Sungai Cokel dengan airnya yang hijau. Blitar menjadi tempat penginapan mereka berikutnya.
Setelah itu giliran keindahan Bromo yang lumayan lama ditayangkan, termasuk saat mentari muncul di pagi hari yang menjadi momen paling ditunggu wisatawan di sana.
Kemudian ada Situbondo dengan Taman Nasional Baluran yang disebut sebagai Afrika-nya Indonesia muncul pada rute berikutnya.Â
Nah, di Baluran inilah ada sedikit pembelokan cerita. Rencana mereka yang akan berlama-lama di G-Land, sebuah pantai di Banyuwangi yang terkenal dengan ombaknya yang tinggi, ini yang dicari para peselancar top dunia, tidak jadi terlaksana karena mereka memilih membantu mengantarkan seorang warga di Baluran ke rumah sakit.Â