Ada yang berbeda dari timnas U-19 yang sekarang tengah berlaga di turnamen Piala AFF U-19 di Sidoarjo. Dari sisi materi pemain, sangat disayangkan bahwa Egy Maulana Vikri, yang disebut-sebut sebagai Messi-nya Indonesia, belum bisa bergabung dengan rekan-rekannya karena baru saja memulai debutnya di sebuah klub profesional di Polandia.
Namun, beberapa pemain timnas U-19 saat ini merupakan pemain inti di klubnya yang berlaga di Liga 1, kasta tertinggi kompetisi sepak bola di tanah air. Mereka antara lain adalah Saddil Ramdani (Persela), Syahrian Abimanyu (Sriwijaya), dan Asnawi Mangkualam (PSM). Â Jam terbang mereka tentu menjadi modal berharga.Â
Dibandingkan dengan timnas U-19 era Evan Dimas yang berhasil menggondol Piala AFF 2013, juga diadakan di Sidoarjo, saat itu belum satupun pemain kita yang berstatus pemain klub profesional. Jadi, wajar kalau sekarang publik menuntut Saddil dan kawan-kawannya bisa mengulang prestasi Evan Dimas dan rekan-rekan.Â
Sampai Kamis (5/7), Indonesia berhasil bercokol di posisi teratas klasemen sementara Grup B dengan meraih poin sempurna, 3 kemenangan dari 3 kali main. Saddil muncul sebagai pencetak gol terbanyak, yakni 3 gol dan semuanya gol yang amat berkelas dari tendangan jarak jauh.Â
Tapi Indonesia belum aman, mengingat dua laga terakhir akan menghadapi lawan tangguh dari Vietnam dan Thailand. Bermain seri saja dengan kedua negara tersebut bisa menggagalkan Indonesia melaju ke semi final, karena kalah dalam selisih gol.Â
Kembali ke soal pemain, publik sepak bola tanah air tentu tidak asing dengan Saddil Ramdani, si brewok asal Sulawesi Tenggara. Di samping itu ada wajah baru yang kelincahannya mirip Egy, yang mencuri perhatian publik. Ia adalah seorang remaja dari tanah Papua, Todd Rivaldo Ferre.Â
Todd sekarang sudah bermain di Persipura senior, setelah sebelumnya di tahun 2017 membawa Persipura U-19 sebagai juara kompetisi antar klub U-19, dan sekaligus terpilih sebagai pemain terbaik.
Dari tiga kali bermain di Piala AFF, Todd sudah mencetak dua gol. Menarik menyaksikan selebrasi Todd yang menggambarkan pluralitas Indonesia. Di tengah-tengah pemain lain yang melakukan sujud syukur, Todd melakukan gerakan bersyukur dengan mengarahkan kedua telunjuknya ke atas dan kepala menghadap ke langit.
Dulu pelatih Indra Sjafri pernah dikritik karena tidak pernah memilih pemain asal Papua, padahal Indra gemar blusukan ke seluruh pelosok negeri. Sebagai catatan, di timnas U-19 era Evan Dimas tidak satupun pemain Papua. Setelah Evan masuk skuad timnas U-23 yang dilatih Luis Milla, beberapa pemain Papua ikut terpilih, yang menonjol adalah Osvaldo Haay.
Ada 2 putra Papua yang dipilih Indra. Satu lagi adalah David Rumakiek. David yang berposisi sebagai pemain bertahan baru sekali tampil, yakni saat melawan Singapura. Jadi, bintangnya belum sebersinar Todd Rivaldo.Â
Semoga Todd Rivaldo Ferre semakin berkembang permainannya pada laga-laga berikutnya. Namun kepada para jurnalis diharapkan untuk tidak berlebihan memberikan sanjungan. Kita tidak ingin pemain calon bintang masa depan menjadi layu sebelum berkembang seperti yang dialami bintang-bintang remaja zaman sebelumnya yang saat dewasa karirnya meredup.