Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Rekor Koleksi Amplop Hotel

5 Agustus 2016   20:00 Diperbarui: 6 Agustus 2016   03:20 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang memang sudah jarang orang berkirim surat secara fisik yang dimasukkan dalam sebuah amplop. Mau berkirim kabar, dengan email jauh lebih praktis dan seketika terkirim ke si penerima. Atau bisa pula melalui berbagai aplikasi di gadget yang hampir semua orang sudah mempunyai.

Tapi amplop bukannya hilang, meski orang tidak lagi saling berkirim surat. Banyak juga yang butuh amplop untuk tempat uang saat datang ke kondangan atau bezuk teman yang sakit. Mungkin suatu saat kalau untuk kondangan pun, bingkisan buat penganten diberikan dengan menggesek kartu debit atau kredit, amplop akan makin tersingkir.

Ruang training yang nyaman (dokpri)
Ruang training yang nyaman (dokpri)
Adalah seorang pengusaha, Johan Tamsir, yang punya hobi rada unik, yakni mengumpulkan amplop. Tentu bukan amplop putih polos, yang tidak ada beda antara yang satu dengan yang lain. Namun amplop yang ada di kamar hotel. Biasanya di meja kamar ada amplop, kertas surat, pulpen atau pensil yang sudah dibubuhi nama hotel tersebut.

Pada tanggal 24 Maret 2013, Johan dianugerahi gelar pemegang Rekor MURI untuk  jumlah koleksi amplop hotel yang pernah dikunjunginya. Bila ada temannya yang menginap di sebuah hotel, dan mengambil amplopnya untuk diberikan pada Johan, pasti ditolaknya.

Tercatat 259 amplop dari 103 kota di 27 negara yang dihitung MURI saat penyerahan sertifikat rekornya tiga tahun lalu. Tentu sekarang jumlahnya makin bertambah. Kalau Johan mengunjungi kota yang dulu pernah didatanginya, ia akan mencari hotel baru, agar koleksinya bertambah.

Amplop hotel (dokpri)
Amplop hotel (dokpri)
Koleksi dan piagam tersebut dipajang di salah satu ruang di gedung lembaga pelatihan MBV yang menempati dua gedung masing-masing enam lantai di Cikarang Technopark, milik Johan Tamsir bersama temannya Ahmad Kultur. MBV punya ruang kelas, ruang pengajar, dan fasilitas yang amat memadai, termasuk fasilitas penginapan layaknya kamar hotel bagi peserta pelatihan.

Kembali ke soal hobi Johan, ternyata banyak hal kecil yang luput dari perhatian kita, padahal kalau dikumpulkan, akan bermanfaat, paling tidak sebagai bukti sejarah bagi anak cucu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun