Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pabukoan dan Masakan Asli Minang di Jalan Kramat, Jakarta

20 Juni 2016   06:30 Diperbarui: 20 Juni 2016   07:36 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski tidak ada catatan statistiknya, secara kasat mata, dari berbagai jenis rumah makan (RM) di Jabodetabek, RM Padang (baca: Minang, karena Padang hanya salah satu kota dari banyak kota yang menjadi basis orang Minang) adalah yang paling banyak. Kalaupun keliru, paling tidak jumlahnya bersaing ketat dengan Warung Tegal.

Namun bagi orang Minang yang saat kecil dan remajanya dihabiskan di kampung dan merantau ke Jakarta setelah dewasa, sangat gampang merasakan bahwa sebahagian besar RM Padang di ibukota, bumbunya sudah dimodifikasi sehingga lebih universal dan pas juga untuk lidah non Minang. Bahkan bagi orang non Minang yang sudah lama tinggal di Sumbar, biasanya karena berdinas, juga akan berpendapat sama.

Banyak RM Padang yang sudah top, termasuk yang sudah memakai pola franchise, sehingga banyak outlet-nya, rata-rata kepedasannya sudah dikurangi dan juga kekentalan kuah gulainya. Sehingga bagi yang sudah cocok dengan bumbu asli, maka bumbu versi modifikasi terasa kurang menggigit.

Tapi bagi yang rajin berkeliling ibukota pasti bisa menemukan tempat RM Padang versi asli. Biasanya RM tersebut hanya kios kaki lima, namun ramai konsumennya yang makan sambil bermandi keringat saking nikmatnya. Salah satu contoh adalah jejeran RM Padang kelas pinggir jalan di Jalan Kramat Raya, Jakarta.

Kebanyakan di Kramat, jenis masakan Padangnya adalah "Nasi Kapau", salah satu ragam yang berasal dari Nagari Kapau, Kabupaten Agam, Sumbar. Cirinya adalah pedagang memajang makanannya bukan ditumpuk di balik kaca, tapi ditarok dalam beberapa panci di sebuah meja. Sayurnya juga khas terdiri dari campuran nangka, kacang panjang dan kol.

Khusus di bulan puasa, di sana juga dijual takjil khas Padang yang di Sumbar sendiri disebut "pabukoan", seperti lamang (ketan) yang ditarok di sebatang bambu yang dibakar, dan dicampur dengan tape. Bubur kampiun yang merupakan campuran berbagai bubur tradisional juga pabukoan yang lazim dikonsumsi orang Minang dan juga disukai oleh masyarakat Indonesia pada umumnya.

Kalau anda lagi di Jakarta sesekali perlu mencicipi keaslian masakan Padang dan rasakan bedanya dengan RM Padang kebanyakan.

[caption caption="RM Padang Asli berjejer"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun