Makanya, ada dua sisi pemborosan, yang juga berpotensi menjadi penyelewengan, dari acara perjalanan dinas. Dari sisi petugas yang melakukan perjalanan, akan jadi boros bila dilakukan untuk hal yang tidak perlu atau sekadar seremonial, atau juga untuk hal yang sebetulnya bisa dilakukan dengan sarana komunikasi tanpa datang langsung. Kemudian dari sisi unit kerja yang dikunjungi juga boros biaya dan waktu selama sang tamu melakukan kunjungan.Â
Untuk merubahnya menjadi lebih efisien, perlu ketegasan dan keteladanan dari pejabat pusat. Contohnya, melarang penjemputan atau malahan membiasakan datang secara diam-diam. Â Namun memang sulit, karena berbenturan dengan karakter kita yang mengutamakan silaturahmi, dan ada budaya "memuliakan tamu".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI