Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bos yang Nyebelin, 25 Hal yang Sebaiknya Dihindari Bos

11 Mei 2016   12:51 Diperbarui: 11 Mei 2016   13:03 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bahkan bos yang mendiamkan ini bisa terkesan menzalimi anak buah, bila usulan anak buah untuk naik pangkat atau untuk ikut pelatihan, malah didiamkan saja, meskipun secara aturan perusahaan, si anak buah sudah memenuhi persyaratan. Akibatnya karir anak buah jadi mandek, sementara temannya se angkatan yang ditempatkan di divisi lain sudah meraih posisi lebih tinggi atau sudah beberapa kali ikut pelatihan di luar negeri.

Kesepuluh, kalau bos memanggil anak buah ke ruang kerjanya, suka diberi kuliah gratis alias diceramahi berjam-jam. Tujuannya sih bagus, buat mengembangkan potensi anak buah. Tapi anak buah rata-rata gak betah karena harus konsentrasi tinggi mendengar petuah sang bos yang sifatnya hanya one way, karena anak buah tidak diberi kesempatan menanggapi.

Kesebelas, bos yang "gatal", suka ngomong porno, atau tangannya ramah pada pegawai wanita yang cakep, yang bisa terjerumus ke pelecehan seksual. Meski adakalanya memang ada satu dua karyawati yang senang digoda si bos, bahkan kalau perlu si karyawatinya yang memulai.

Kedua belas, bos yang pelit padahal anak buah tahu si bos dapat "kiriman" dari rekanan. Pas ulang tahunnya saja si bos tidak mentraktir anak buah, apalagi di kesempatan yang biasa-biasa saja. Pulang seminar di luar negeri bos tidak bagi oleh-oleh. Kalau ada acara lomba antar divisi dalam rangka hari ulang tahun perusahaan, untuk biaya kostum, bos-bos lain pada memberi uang, bos sendiri, dasar pelit, malah minta karyawan urunan. Nyebelin, kan?

Ketiga belas, bos yang pemalas, gak kasih feed back atas ide anak buah. Semua draft yang dibuat anak buah di acc saja. Enak juga sih karena bos beginian gak rewel atau tidak bawel, tapi lama-lama bosenin juga. Keempat belas, bos yang terlalu nyinyir, berkali-kali bertanya hal yang sama ke anak buah.

Kelima belas, bos yang telat "panas", sudah mau jam pulang baru memberi instruksi untuk diselesaikan saat itu juga. Ada juga bos yang hobby-nya rapat setelah makan malam, betul-betul menyiksa anak buah, terutama yang tinggal jauh dari kantor.

Keenam belas, memaksa anak buah ikut hobby bos. Ada yang disuruh main gaple sampai jauh malam, memancing di laut lepas, konvoi naik moge atau sepedaan. Bagi anak buah yang juga hobby gak apa-apa, tapi mbok ya jangan maksain.

Ketujuh belas, bos yang tidak sabaran, grasak grusuk, tidak melakukan check and recheck. Pas nanti diketahui data yang dipakai salah, anak buah yang disemprot. Bisa juga ketidaksabaran ini berupa memberi target deadline pekerjaan seenaknya. "Besok pagi sudah ada di meja saya ya", atau "Saya tunggu emailnya malam ini", demikian kira-kira perintah si bos yang membuat anak buah bekerja seperti dikejar setan..

Kedelapan belas, bos yang tidak meng-encourage anak buah untuk ngomong menyampaikan pendapatnya, karena belum apa-apa sudah dipotong, bahkan dimarahi atau dilecehkan.  Kesembilan belas, bos yang super disiplin. Bagus sih, tapi bikin anak buah selalu dalam suasana ketakutan. Harus on time, tanpa ada alasan pengecualian. Lagi rapat ada yang bisik-bisik atau asyik dengan hape, langsung dimarahin. Meja anak buah yang berdebu, langsung dimarahi. Karyawati yang potongan rambutnya atau pakaiannya tidak sesuai aturan, langsung dimarahi. Anak buah lagi nonton teve atau lagi baca koran, langsung dimarahi.

Kedua puluh, bos yang tidak memiliki rasa iba, malah menuduh anak buahnya manja, malas, atau pura-pura sakit. Padahal ada yang lagi nyeri haid, ada yang istrinya dirawat di rumah sakit, yang anaknya kena demam berdarah. Ada yang berlama-lama di belakang karena memeras air susu ibu, untuk nanti diberikan kepada bayinya di rumah.

Pasti masih ada perilaku negatif lain yang luput dari perhatian saya. Namun yang ada itupun sudah cukup banyak. Ditambah dengan lima perilaku dari Cucum yang saya kutip di atas, maka berarti ada dua puluh lima hal yang sebaknya dihindari seorang bos.  Jangan sampai semua anak buah ikut berdoa secara massal agar si bos segera dipindahkan, bahkan bernazar potong kambing kalau si bos tidak lagi menjadi bosnya mereka.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun