PS Polri Ingin Sukses Seperti PS TNI

Setelah PS TNI sukses mencuri perhatian penggemar sepak bola domestik, sekarang PS Polri akan mencoba peruntungannya di turnamen yang digagas Polri, Piala Bhayangkara. Untuk itu telah dilakukan seleksi terhadap pemain bola dari seluruh Polda. Ada pula beberapa pemain di klub profesional yang berstatus polisi diminta bergabung ke PS Polri.

Hanya saja kalau PS TNI semua pemain dan pelatihnya memang berstatus anggota TNI, di PS Polri pelatihnya diambil dari non polisi yakni Bambang Nurdiansyah. Pelatih yang kerap disapa Banur ini terakhir melatih Persija di turnamen Piala Sudirman. Kemudian akan ada tiga pemain asing yang direkrut, seperti yang diberitakan Republika hari ini. 

Turnamen Piala Bhayangkara itu sendiri belum begitu jelas tanggal kapan dimulainya dan klub mana saja yang diundang. Klub Persipura mengaku telah diminta langsung oleh Kapolri tapi belum memutuskan ikut, karena sampai sekarang belum ada kepastian bantuan dari sponsor mereka, Bank Papua dan Freeport.

Sementara itu PSM yang sekarang dilatih pelatih asing yang dulu sebagai pemain pernah berlaga di liga Indonesia, Luciano Leandro, menyatakan tertarik untuk ikut turnamen Bhayangkara, hanya saja belum mendapat undangan sampai saat ini.

Kalau membolak balik beberapa berita media online, saat ini banyak klub sedang melakukan pembenahan, tapi tidak bermaksud mengikuti semua turnamen yang rencananya akan digelar di waktu yang berdekatan yakni sekitar bulan Maret 2016.  Paling tidak di samping turnamen Bhayangkara, adalagi Piala Gubernur Kaltim dan Bali Island Cup. 

Persib yang ditinggalkan pelatih Djadjang Nurdjaman karena menimba ilmu di Italia, dan sekarang ditangani Dejan Antonic yang dulu melatih Pelita Bandung Raya, memutuskan tidak ikut Piala Gubernur Kaltim. Persib ingin fokus di Piala Bhayangkara dan Bali Island Cup.

Kelihatannya klub-klub besar, kecuali yang berbasis di Kaltim, lebih antusias ikut di Piala Bhayangkara. Menjadi tidak mudah buat PS Polri menuai sukses, paling tidak bisa lolos dari babak penyisihan seperti yang ditunjukkan PS TNI. Adanya pemain asing belum tentu langsung tune in. Ini tantangan besar buat pelatih Banur yang prestasinya juga tidak terlalu menonjol.