Bagi orang kantor atau perusahaan, bulan Januari adalah bulan yang sibuk dengan rapat kerja, forum strategik, atau apapun namanya, yang pada intinya mengumpulkan para pejabat dalam rangka mengevaluasi kinerja tahun 2015 dan merumuskan strategi pemenuhan target di tahun 2016.
Lazimnya dalam acara tersebut, di samping ada agenda wajib yakni arahan dari pejabat tertinggi (bagi perusahaan berarti dari presiden direktur), ada pula beberapa pihak eksternal yang diundang di sesi khusus. Bisa pejabat dari institusi yang menjadi regulator atau pengawas, konsultan, atau motivator. Lazim pula bila acara berlangsung beberapa hari, pas penutupannya ada malam hiburan, biasanya ada musik dengan penyanyi profesional.
Sekarang ada perusahaan yang mengundang komedian stand up di sesi rapat (seperti panggung yang diberikan pada motivator). Â Cak Lontong, yang sekarang lagi naik daun, "manggung" di jam setelah makan siang dengan durasi sekitar 45 menit di sebuah forum rapat kerja berskala nasional dari sebuah BUMN besar. Sengaja diberi alokasi waktu di sekitar jam 2 siang tentu dengan maksud agar peserta tidak ngantuk, dan setelah tertawa terpingkal-pingkal siap lagi dengan diskusi serius.
Cak Lontong memang terkenal dengan lawakan berbau ilmiah, karena dibungkus dengan kalimat pembuka, "menurut survey....". Jadi materi lawakannya tentu cukup mengena bagi kalangan eksekutif.Â
Inilah buah dari semakin diterimanya stand up comedy oleh masyarakat kita. Setelah Kompas TV dan Metro TV menayangkan acara ini secara rutin, sekarang Indosiar juga ikut-ikutan. Namun yang paling dominan yang selalu mengadakan lomba mencari bintang baru stand up comedy adalah Kompas TV.
Maka bermunculanlah komedian baru dari berbagai daerah, lintas suku, lintas agama hasil pembibitan Kompas TV yang sekarang telah merambah film layar lebar seperti Ernest Prakasa.  Padahal kalau melihat kelompok lawak yang dulu berkembang, hampir semua didominasi  pelawak dari suku Jawa, Sunda, dan Betawi.Â
Dapat disimpulkan stand up comedy yang umurnya relatif baru di negara kita, sekarang sudah naik kelas. Terbukti dengan diterimanya lawakan beginian oleh kalangan eksekutif. Â Semoga dengan berbagai kreatifitas dari para komedian tersebut dan pihak pendukung, jenis komedi seperti ini bisa bertahan terus menerus.