Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berwisata ke Kota Kretek

27 Desember 2015   12:57 Diperbarui: 27 Desember 2015   13:59 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konon karena berbunyi kretek-kretek saat terbakar dan diisap, maka muncullah sebutan salah satu jenis rokok sebagai rokok kretek. Dan kota Kudus, Jawa Tengah, sekitar 1 jam perjalanan arah timur Semarang, mengklaim diri sebagai "Kota Kretek". 

Banyak tulisan "Kota Kretek" tersebar di penjuru kota, yang paling ikonik adalah berupa gapura futuristik di gerbang masuk kota dari arah Semarang. Satu lagi adalah keberadaan musium kretek yang menjadi salah satu objek wisata di kota Kudus.

Mungkin, sekali lagi mungkin, penamaan kota kretek tidak melalui konsultasi dulu dengan instansi yang terkait dengan kesehatan. Sampai sekarang ada dualisme terhadap rokok. Secara ekomomi bernilai tinggi dari cukai dan penyerapan tenaga kerja termasuk di tingkat petani tembakau. Tapi secara kesehatan ini berdampak negatif.

Menara / makam Sunan Kudus adalah objek wisata utama di Kudus. Ada yang mengagumi bangunan dari beberapa abad silam ini. Bergaya candi tapi sebetulnya menara tempat mengumandangkan azan dan memukul beduk tempo doeloe. Banyak pula yang berziarah ke makam Sunan Kudus yang ada di belakang menara. Sunan Kudus adalah salah satu wali songo.

Hari libur begini banyak sekali yang berziarah atau berwisata. Sayang sekali di depan menara banyak peminta-minta yang memaksa pengunjung memberi uang, dengan mengikuti terus sasarannya sampai diberi uang.

Oleh-oleh Kudus? Pasti bukan rokok kretek Djarum, Nojorono atau Sukun ( tiga merek rokok terkenal dari Kudus ). Ada jenang atau sejenis dodol. Untuk ibu-ibu ada kain  bordir. 

Foto-foto: dokumen pribadi ( gapura gerbang kota, gedung museum kretek, keramaian menuju Menara Kudus, dan Menara Kudus ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun