Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hilal: Masih Banyakkah yang Peduli?

20 Juli 2015   22:32 Diperbarui: 20 Juli 2015   22:32 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Libur lebaran saya sempatkan menonton film "Mencari Hilal". Ada banyak film yang tayang di bioskop, tapi feeling saya untuk "Mencari Hilal" akan sangat pendek usia edarnya. Bukan apa-apa, begitu membaca ulasannya di Kompas Minggu sebelum lebaran, saya berpendapat film tersebut tergolong "serius". Film serius, yang tanpa bumbu kisah cinta sama sekali, jarang sekali yang laku. Bahkan dengan judul "Mencari Hilal", saya membatin, apa masih banyak masyarakat kita yang peduli akan hilal?

Dugaan saya, mayoritas kita akan ikut saja keputusan pemerintah soal kapan jatuhnya 1 Ramadhan atau 1 Syawal. Bahwa pemerintah mengumpulkan data dari yang melihat hilal, ya itu urusan pemerintah. Bahkan, di Muhammadiyah yang tidak memakai metode melihat hilal, ulama yang ahli hisab juga makin langka. Ada juga akademisi yang ahli astronomi tapi bukan ulama.

Kembali ke kisah film, mencari hilal yang dilakukan Uztad Mahmud (diperankan dengan bagus oleh Dedy Sutomo) sebagai napaktilas dari yang puluhan tahun lalu dilakukan nya sebagai santri, dilihat aneh oleh anaknya sendiri. Juga aneh di mata masyarakat sekitar Menara Hiro yang dulu tempat Pak Mahmud melihat hilal. Masyarakat melakukan takbiran padahal tidak lagi melihat hilal.

Ulama seperti terasing dari masyarakat, bahkan dari keluarganya sendiri. Terasing dari pedagang yang sibuk cari untung. Terasing dari sopir bis yang tidak shalat dan tidak puasa. Terasing dari santri yang menjadi politisi. Terasing dari ormas yang main hakim sendiri pada pemeluk agama lain. Itukah wajah kita hari ini? Film Mencari Hilal mungkin kurang menghibur, tapi layak ditonton untuk direnungkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun