Kompas hari ini memuat 1 halaman penuh tanya jawab dari para penggemar Iko Uwais, aktor film laga kita yang namanya tengah naik daun, dan disebut-sebut akan menjadi the next Jackie Chan, aktor laga nomor wahid dunia sejak puluhan tahun lalu, merintis karir dari Hongkong dan sukses besar di Hollywood, namun sekarang sudah dalam tahap decline karena faktor usia (berulang tahun yang ke 60 pas 7 April kemaren).
Ternyata Iko Uwais adalah asli Betawi, meski ada yang mengira ia berdarah Minang, mengingat film pertamanya, Merantau (2009) berkisah tentang pemuda Minang yang pergi merantau ke ibukota dan dalam film tersebut banyak adegan perkelahian dengan dasar silat Minang. Ternyata nama aslinya adalah Uwais Qorny, nama yang sengaja diberikan sang bapak (seorang uztad) saat kelahiran Iko 12 Februari 1983, yang diilhami dari nama salah seorang sahabat Rasulullah Muhammad SAW. Ternyata ia juga pernah berprofesi sebagai sopir truk di sebuah perusahaan, sambil belajar silat di perguruan silat "Tiga Berantai" milik pamannya. Dia telah berlatih silat sejak usia 10 tahun dan meraih beberapa prestasi di ajang Kejuaraan Pencak Silat se DKI.
Adalah Gareth Evans, sutradara asal Inggeris yang menemukan Iko, saat membuat film dokumenter tentang silat. Tak tertahankan Iko melesat bak meteor, dan namanya kini populer di insan film Hollywood sejak film The Raid 1 (2011) sukses menembus pasar Amerika. Iko dilibatkan dalam film produksi Hollywood berjudul Man of Tai Chi bersama bintang Keanu Reeves (2013). Sekarang melalui The Raid 2, Iko semakin berkibar. Publik Inggeris dan Amerika Serikat, sebagaimana publik Indonesia ikut antri membeli tiket film tersebut yang diputar serentak di 50 negara.
Seperti apa masa depan Iko? Kita berharap banyak, tentu Iko akan semakin sukses, dan bagaimanapun ikut melambungkan nama Indonesia. Tapi mengingat jam terbangnya relatif belum lama, kita berharap Iko terus rendah hati, tidak cepat puas, dan terus belajar. Iko menyatakan tidak tertutup kemungkinan ia akan membintangi film ber-genre drama. Untuk itu, tak bisa lain, Iko perlu memperdalam kemampuan aktingnya (kemampuan silat dan koreografinya tidak usah diragukan). Tak ada salahnya Iko berguru kepada aktor yang sudah kawakan seperti Ray Sahetapy, Cok Simbara atau Tio Pakusadewo, yang pernah meraih penghargaan sebagai aktor terbaik nasional, dan semuanya pernah bekerjasama dengan Iko. Sukses terus Iko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H