Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mayoritas Urang Awak Berpuasa Mulai Sabtu Besok

27 Juni 2014   16:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:38 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampaknya memang sulit sekali untuk menyatukan persepsi tentang penetapan 1 Ramadahan (awal puasa) dan 1 Syawal (hari raya Idul Fitri). Kenapa? Karena dua aliran, hisab vs rukyat, tidak ada yang mau mengalah, dan kalau sudah bicara keyakinan, maka pemerintah pun tidak bisa memaksakan kehendak. Begitulah, barangkali saja pemerintah jengkel dengan sikap Muhammadiyah, yang selalu jauh-jauh hari sudah mengumumkan jadwal puasa, karena kalau pakai metode hisab tidak diperlukan kesaksian melihat bulan. Untuk tahun ini, warga Muhammadiyah telah menetapkan mulai berpuasa Sabtu besok, tangal 28 Juni 2014. Namun, mayoritas warga muslim di negara kita akan menunggu pengumuman Menteri Agama, dan diperkirakan baru berpuasa Minggu 29 Juni 2014.

Dari 34 provinsi di negara kita, yang paling kental warna Muhammadiyahnya adalah provinsi Sumatera Barat. Memang, organisasi pembaharu Islam yang terkenal dengan jaringan sekolah dan rumahsakitnya itu, lahir di Yogyakarta, namun justru berkembang pesat di Sumatera. Tokoh Muhammadiyah asal Sumbar yang terkenal adalah alm Buya Hamka dan Buya Syafi'i Ma'arif. Jadi jangan heran kalau urang awak, baik yang berdomisili di Sumbar, maupun di perantauan, sudah puasa Sabtu besok. Kalau anda besok ke Tanah Abang atau ke Blok M, dimana para pedagangnya mayoritas urang awak, mereka rata-rata sudah berpuasa.

Tentu ada juga urang awak yang mulai berpauasa di hari berbeda. Di pedesaan, dari beberapa mesjid yang ada, sebahagian mengakomodir warga non-Muhammadiyah (antara lain ditandai dengan shalat tarwih 20 rakaat). Tapi, di kota, baik kota kecamatan, apalagi kota kabupaten yang banyak para pedagang dan pegawai, bisa dikatakan merata mengikuti ibadah Muhammadiyah. Ada lagi minoritas pengikut tarekat tertentu (mengklaim ada 5 ribu pengikut di Sumbar), yang justru sudah berpuasa hari ini, Jumat 27 Juni 2014. Entah kenapa, banyak stasiun tv senang sekali meliput awal Ramadhan dan awal Syawal yang ada di beberapa desa tertentu saja, yang berebeda 2 hari dari jadwal resmi pemerintah, dengan teks hal itu terjadi di Padang. Kalau penyiar tv tidak menambahkan penjelasan bahwa hal itu hanya untuk sejumlah kecil pengikut di suatu desa, bisa menimbulkan persepsi lain tentang urang awak.

Yang repot bagi pejabat seperti Gubernur dan Bupati/Walikota di daerah Sumbar adalah bila ada perbedaan 1 Syawal versi pemerintah dan versi Muhammadiyah. Biasanya, dalam hal ini sang pejabat tetap shalat Ied sesuai tanggal versi pemerintah, meski mayoritas warganya shalat Ied sesuai versi Muhammadiyah.

Bagaimanapun juga, perbedaan adalah rahmat untuk saling menghormati. Mohon maaf lahir batin dan selamat berpuasa bagi pembaca yang akan menjalankan ibadah puasa, terlepas dari soal kapan memulainya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun