Serumpun bambu di pinggir jalan desa yang sunyi
telah menerima janji sang angin
yang akan bertiup sepanjang waktu
Serumpun bambu bergairah
ketika sang angin membelainya
tak didengarkannya lagi kecipak air terjun kecil
yang jatuh di sela bebatuan
ia terlalu bergairah
meliuk
menari
pasrah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!