“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa tidaaaaak” Teriakku dalam hati rasanya pikiranku ingin menjerit
Ini salah ku dan aku pun harus mempertanggung jawabkanya kemudian.
“Mas silakan masukkan saja usahanya atas nama pribadi” terdengar hal yang aneh dari Pria maskulin itu
Kemudian ketika aku menoleh ke wajah Yeni tampak raut muka senyum-senyum malu tapi kecut memandangku yang menurutku apa yang ada dipikirannya saat ini sungguh aneh
Aku yang kebingungan pun membalas dengan memelototinya, dan tiba-tiba kakikupun terasa sakit
“Auchh Apa sich..” bisikku pada Yeni sambil memberi kode mata padanya sambil aku menunjukkan kakiku yang diinjaknya
“Udah ikut aja…” Ungkap Yeni berbisik sambil kesal kepadaku
Rupanya aku tadi melewatkan beberapa detik adegan karena kepanikanku
**(oiya aku perlu jelaskan: bila aku Panik atau terlalu bersemangat aku sering lupa diri dan tak sadar apa yang aku alami, dan seperti aku punya adegan halusinasi yang berbeda dengan kondisi aktual)
“Baiklah terimakasih atas kerjasamanya sampai ketemu kembali besok” Ucap sang manager mengucap perpisahan dan mempersilakan kami pulang
Sebelum keluar gedung Apartemen, akupun penasaran hal apa yang tadi aku lewatkan