Chelsea telah mantap menetapkan diri untuk tinggal di rumah gue. Dengan salah satu pertimbangan dia tidak bisa tinggal lebih lama lagi di apartemen Tere, cewek tomboy teman sekampusnya.Karena mendadak kakak laki-laki Tere mendapat panggilan kerja di sebuah bank dekat apartemen Tere, dan orang tua mereka menyuruh sang kakak tinggal bersama adiknya.
Apartemen Tere terbilang kecil. Tipe studio. Hanya satu kamar sehingga tak memungkinkan mereka tinggal bertiga di sana.
-------
Di Rumah Baru Gue.
Semua barang pribadi Chelsea telah kami pindahkan dari apartemen Tere ke rumah gue.
Bangunan rumah gue sangat luas. Sebuah rumah mewah 3 lantai -- yang gue beli dari hasil royalty 3 judul novel gue yang kebetulan best seller 3 tahun berturut-turut lalu, -- dan telah selesai direnovasi. Rumah bergaya Arab modern dengan beberapa kamar, lengkap dengan fasilitas-fasilitas mewah.
Gue sendirian menempatinya. Sepi sekali terasa, semenjak Laela, adik perempuan gue harus berangkat ke Rusia, menyelesaikan kuliah S1 Bahasa Rusianya.
Namun, kini rumah gue tak akan sepi lagi karena sudah ada Celsea, seorang gadis manja yang menemani. Chelsea telah gue anggap sebagai adik sendiri. Adik manja yang pantas disayang oleh abangnya.
--------
Di depan sebuah pintu kamar di lantai 2.
"Chelsea, ini kamar kamu. Ini kuncinya. Kamu punya privasi penuh atas kamar ini."