Sugar Nadia sebagai Direktur MADANI INTERNATIONAL FILM FESTIVAL menegaskan terkait kegiatan MADANI itu kita sudah 4 tahun, ini yang keempat dan Madani film festival tema tahun ini yaitu sufisme dan humor. Kenapa kita mau menayangkan film ini, karena memang kita ingin mencoba mencari sesuatu yang lebih ringan dan terbaru. Karena memang kondisi kita dalam 2 tahun terakhir dimasa pandemi covid19 mungkin cukup berat buat banyak orang dan buat kita semua. Jadi dengan tema ini kita pengen mengangkat film tentang hubungan antar masyarakat muslim.
Kita mencari tema-tema film yang lebih ringan, disini kita ingin memberikan sebuah tontonan yang memberikan kesan yang lebih jenaka. Jenaka itulah film-film yang kita mau tayangkan. Salah satunya hari ini film Pesantren, ini film yang menurut saya tepat dengan tema Madani. Karena film ini sangat menggambarkan suasana Pesantren yang menyenangkan dan banyak hal-hal yang kita tidak bayangkan kalau di pesantren itu sehari-harinya sangat edukatif.
Tema-tema pelajaran yang mereka dapat juga sangat open mind yang artinya sangat terbuka, sangat memberikan keberagaman, mengajak untuk toleransi, dan lain-lain. Memang kita ingin toleransi antar agama tidak hanya antara umat Islam saja tetapi agama lain dengan umat Islam juga lebih terbangun. Kita juga mengangkat seperti perspektif Benjamin Sueb dan tokoh ini kita kenal sebagai komedian yang berada dalam karya-karyanya dengan lagunya di filmnya. Itu sangat mengajarkan kita sesuatu yang spiritual tapi juga dengan cara yang lebih jenaka dengan humor.
Kalau yang film sekarang opening dan closing ini kita memang memilih di bioskop dengan undangan dan juga beberapa peserta umum. Lalu untuk sisanya melalui online bekerjasama dengan kineforum, ini forum yang efektif kalau misal mau nonton bisa melali website forum tersebut dan di situ bisa langsung akses dan langsung nonton. Fokus dari Madani tidak hanya film, ada juga diskusi yang kita bisa saksikan di YouTube MADANI Internasional film festival, Youtube-nya Dewan Kesenian Jakarta, dan YouTube-nya Kemendikbud.
Tamu undangan yang hadir hanya perwakilan-perwakilan dari Dewan Kesenian Jakarta, dari Kemendikbud ristek, dan dari perwakilan Gubernur DKI. Bapak Gubernur DKI dan Para Pejabat lainnya sedang berhalangan karena sedang ada program-program lainnya. Perwakilan dari Kementerian Agama juga ada yang hadir.
"Harapannya setelah pembukaan MIFF ini selesai lebih banyak orang yang hadir dan lebih banyak orang yang bisa menonton film-film yang mungkin jarang ditonton, kemudian bisa menginspirasi teman-teman atau orang-orang dengan cerita-cerita yang berasal dari berbagai negara juga menambah pengetahuan mengenai umat muslim di berbagai dunia di Indonesia sendiri dan dan hubungan antara umat Islam dan konteks konteks sosial dan nilai lain." Pungkasnya Sugar Nadia Direktur Festival MIFF.
Sumber Tulisan Sendiri :
https://www.mediapatriot.co.id/2021/11/27/sugar-nadia-direktur-festival-miff-menayangkan-film-pesantren-bernuansa-humor-untuk-menghibur-masyarakat-di-masa-pandemi-covid19/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H