Mohon tunggu...
Irwan Nursetia
Irwan Nursetia Mohon Tunggu... -

Irwan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kinerja Komisi Pemberatasan Korupsi

12 November 2013   21:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:15 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KPK, kita mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata tersebut, ialah suatu lembaga negara yang bertugas membongkar dan memberantas kasus korupsi di negeri ini, nama KPK sudah ada sejak tahun 2006 hingga sekarang ini, KPK dipimpin oleh 4 orang wakil ketuanya, yakni Chandra Marta Hamzah, Bibit Samad RiantoMochammad Jasin, dan Haryono Umar, setelah Perpu Plt. KPK ditolak oleh DPR. Pada 25 November 2010, M. Busyro Muqoddas terpilih menjadi ketua KPK setelah melalui proses pemungutan suara oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Dilanjutkan lagi oleh Abraham Samad sejak 2011 hingga sekarang.

Sudah banyak kasus yang sudah diungkap oleh KPK ke ranah publik, mulai dari kasus bekelas kecil hingga kasus-kasus kelas kakap yang melibatkan petinggi-petinggi negeri ini, nama KPK pun mulai menjadi sorotan mata publik atas kinerjanya dalam membongkar kasus korupsi sejak lebaga tersebut berdiri, taggapan demi tanggapan pun terus bermunculan mengenai sistim kerja KPK yg dinilai lamban dalam membongkar suatu kasus korupsi.

Baru-baru ini kasus yang sedang hangat dibicarakan adalah kasus suap yang menggerogoti tubuh Mahkamah Konstitusi, kasus yang menelan uang rakyat milyaran rupiah ini baru dapat di ungkap oleh KPK mendekati akhir tahun 2013. Padahal kasus yang juga menyeret adik dari gubernur Banten ini sudah berlangsung sejak lama.

ditahun 2013 ini KPK Diharapkan mulai berbenah diri untuk menjadi lebih baik lagi perlu adanya penambahan tim dalam tubuih KPK agar KPK dapat lebih leluasa dan fokus dalam menangani beberapa kasus di negeri ini

Korupsi ada dan nyata disekitar kita bahkan tanpa kita sadari tindakan kecil yang kita lakukan sehari-hari pun bisa saja menjadi cikal bakal prilaku korupsi, kesadaran anti korupsi bukan hanya milik sebuah institusi seperti KPK saja, kesadaran akan prilaku anti korupsi ini harus dimiliki oleh setiap individu juga harus ditanamkan sejak dini agar tercipta generasi yang anti terhadap korupsi, serta meningkatkan mutu standar etika para petinggi negeri agar tidak selalu terbuai oleh harta, tahta, dan wanita, karena diluar negeri standar etika individunya sangat tinggi tan patut kita jadikan contoh untuk Indonesia yang lebih baik bebas dari korupsi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun