O Ma endomo ghenang-ku ndo'on
Mangele-ngelek se karia-ku ndo'on
Ndo'on, ndo'on nisera e
(ma wadia-wadian lako)
(mange sumikola e)
O Mamaku, O Papaku
Sa toro ma'an niaku, sumikola
Kerengan man iwuriku endo wia muri
U rendem wo leos niu mama wia niaku
Si rinte miu.
Yang artinya kurang-lebih seperti ini:
Oh, Hatiku terenyuh
Melihat teman-temanku
Itu mereka!
(berjalan bersama)
(pergi ke sekolah)
Oh Ibuku, Oh Ayahku
Kalau bisa, saya juga (ingin pergi ke) sekolah
Karena kelak di hari kemudian kan ku balas
Cinta dan kebaikan kalian, Mama (dan Papa)
Pada diriku anak kalian.
Semoga pesan untuk "selalu merawat Api Sumekola agar tidak redup" dari Laksamana Madya Dr TNI Desi Albert Mamahit, MSc, dapat menjadi "Catatan Pengingat" bagi kita semua, sebagai modal peradaban nanti.
Foto diambil dari sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H