tertawa merencanakan perceraian.
Kemarin, tadi pagi, dan besok dini hari pun
negeri tidak jemu-jemunya memesan
keranjang sampah yang besar dan luas
untuk tempat sampah-sampah membusuk menusuk ulu hati:
pembuang sampah yang menyumbat saluran-saluaran air kecil,
para koruptor yang menyumbat saluran-saluran kehidupan,
para durhakawan yang sudah melupakan nasihat-nasihat negeri.
"Anakku, begitu besar dan luasnya
keranjang sampah yang harus kau siapkan untukku
untuk mengubur sampah-sampah yang ada di sekitarku itu".
Jakarta, 16 Februairi 2014
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!