Mohon tunggu...
Irwan Hatta
Irwan Hatta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengulik Perbedaan Antar dan Lintas Budaya di Indonesia

26 Maret 2016   14:40 Diperbarui: 27 Maret 2016   13:02 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia dengan beragam kebudayaan membuat nuansa tersendiri didalamnya, bayangkan perbedaan budaya yg dijalani masyarakat indonesia, dari segi menyikapi hal sampai berbahasa, tidak hanya antar budaya diindonesia tetapi juga lintas budaya dengan negara yg berbeda, namun hal itu kembali lagi kepada masyarakatnya sendiri bagaimana menyikapi perbedaan budaya yang ada diindonesia, membuat perbedaan jadi menyenangkan tanpa ada konflik perbedaan budaya, semisal dibali, ikon wisata indonesia ini fenomena perbedaan lintas budaya yg patut kita contoh, meski banyak turis asing berdatangan dengan buadaya yg dijalani dari negaranya masing-masing masyarakat lokal bali tetap menjujung tinggi adat istiadat budaya leluhur tanah bali, tak terpengaruh sikap bahkan fashion pengunjung asing yg khas dengan budaya berbikini dipantai,
Pengaruh antar budaya dan lintas budaya diindonesia: 

Misalnya kisah dari dosen saya, pemuda yg dilahirkan ditanah sulawesi menempuh pendidikannya ditanah jawa, awalnya dosen saya berniat mempertahankan khas dengan budayanya sendiri, namun beliau berfikir untuk tidak egois, dan mempelajari budaya-budaya lainnya, kebetulan beliau berada di jogja, lambat laun dosen saya merasakan manfaat dari mempelajari budaya-budaya yg ada di jogja, lebih asyik setelah mempelajari komunikasi antar budaya lainnya, dari mempelajari budaya lainnya, dosen saya mengetahui perbedaan antar budaya dari sulawesi dan bugis, sifat cultural dari budaya masing-masing seperti apa dan hal positif atau negatif apa saja yang terjadi dengan budaya yg berbeda-beda.

Lain lagi dari pengaruh lintas budaya yang ada diindonesia, seperti contoh yang dosen saya paparkan, bahwa sekarang indonesia dalam pasca K-POP dimana remaja-remaja indonesia mengalami transpormasi style, remaja-remaja indonesia tak jarang mendalami kebudayaan korea, yang dianggapnya lebih modern dan stylelish. Namun banyak masyarakat indonesia beranggapan perubahan ini justru tak lazim, jauh berbeda dengan kebudayaan asal indonesia.

Jadi intinya hal yg perlu diperhatikan dengan adanya komunikasi antar dan lintas budaya ialah tetap mempzertahankn budaya yg kita jalani sesuai dengan prosedur dan norma-norma zbudaya yg berlaku, namun tetap menghargai dan mempelajari budaya-budaya yg berbeda agar dapat memberi wawasan yg luas mengenai perbedaan budaya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun