Mohon tunggu...
Irwan Maulana
Irwan Maulana Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Lepas

It isn't end game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prabowo dan Paradoks Indonesia

1 November 2024   11:06 Diperbarui: 1 November 2024   15:45 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Lebih dari tujuh belas ribu pulau yang ada di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga memiliki kekayaan yang luar biasa mulai dari nikel, emas, timah, tembaga, gula, beras, dan lain sebagainya. Kekayaan ini tentunya harus dinikmati oleh setiap warga negara Indonesia sehingga warga negara Indonesia menjadi warga yang makmur dan sejahtera.

 Akan tetapi, nyatanya tidak demikian, kekayaan Indonesia yang begitu melimpah dinikmati oleh negara-negara asing, sumber daya alamnya dihisap dan meninggalkan kesengsaraan bagi warga negaranya. Warga negara kita yang harusnya menikmati kekayaan tersebut hanya mendapatkan getahnya saja dan meninggalkan keterpurukan dalam sanubari mereka. 

Bank Dunia menaksir kekayaan sumber daya alam Indonesia mencapai USD 1,5 triliun atau hampir Rp. 22.000 triliun yang menjadikan negara Indonesia terkaya ke 11 di dunia ditinjau dari sumber daya alam. Kekayaan ini ternyata mengalir ke dalam kantong-kantong asing dan hanya menyisakan nestapa di dalam sanubari rakyat. Nestapa ini oleh Prabowo Subianto dianggap sebagai masalah besar yang harus segera di selesaikan. 

Sebagai orang yang tumbuh di dunia militer sejak muda dan memiliki keturunan darah pahlawan sehingga menggerakan hatinya mengajak masyarakat Indonesia melalui karyanya Paradoks Indonesia. Melalui buku ini Prabowo menjelaskan ekonomi untuk pembesar modal yang menyebabkan net outflow of national wealth yang menyebabkan kesenjangan pendapatan, serta ancaman masuk perangkap negara menengah. 

Di sisi lain maraknya politik uang menyebabkan demokrasi bisa dikuasai oleh pemodal besar. Melalui buku ini guna menjawab permasalahan yang ada, Prabowo memberikan solusi yaitu penerapan UUD 1945 pasal 33 secara semakin konsekuen, BUMN dan koperasi multi pihak harus menjadi ujung tombak ekonomi, pertumbuhan ekonomi double digit dengan investasi besar di sektor pertanian, kehutanan, perikanan, perdagangan, pengolahan, dan industri strategis serta pelaksanaan demokrasi sesuai UUD 1945 berasaskan musyawarah mufakat. 

Gagasan paradoks Indonesia ini dapat dibaca oleh seluruh kalangan masyarakat untuk memahami gagasan Prabowo Subianto. Melalui buku ini diharapkan masyarakat tergerak akan pentingnya bahu membahu membangun Indonesia serta menjalankan UUD 1945 dan Pancasila sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang bermartabat, adil, dan makmur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun