Mohon tunggu...
Irwan DwiPriyantono
Irwan DwiPriyantono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Univesitas Negeri Jakarta

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paradigma Sosiologi Versi George Ritzer

6 September 2022   18:40 Diperbarui: 6 September 2022   18:55 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adanya keragaman paradigma pada dasarnya adalah akibat dari perkembangan pemikiran filsafat yang berbeda, ini sudah ada sejak masa Yunani kuno. Dengan adanya keragaman paradigma ini tidak mengakibatkan hal yang negatif justru itu menjadikan sebuah keragaman didalam perkembangan ilmu pengetahuan. 

Dengan adanya relasi paradigma dengan keragaman konseptual dan teori yang dihasilkan, ini menandakan adanya dinamika/dialektika ilmu pengatahuan. Didalam ilmu sosiologi terjadi dialektika ilmu pengetahuan, perbedaan itu terjadi pada dimensi objek kajian/subjekmeter of sosiologi. Dengan adanya perbedaan pandangan ini ritzer mengatakan bahwa sosiologi itu merupakan ilmu yang mempunyai beberapa paradigma.

Menurut Goerge Ritzer ada tiga dominan paradigma sosiologi:

1. fakta sosial

Fakta sosial ialah pemikiran Emille Durkhiem yang didasari karyanya yang berjudul "The Rules Of Sociological Method" dan "Suicide". Ia tidak setuju apa yang dikatakan comte "dunia ide itu adalah pokok bahasan dalam sosiologi" justru menurut Durkheim " dunia ide bukan objek riset dalam sosiologi, sebab dunia ide itu hanyalah sebuah konsepsi pikiran dan buka sesuatu yang dapat dipandang". Awal dari ide ini Durkheim mambangun sebuah konsep yaitu fakta sosial sebagai dinding pemisah antara objek kajian sosiologi dengan filsafat.

Struktur sosial dan institusi sosial merupakan subjek matter paradigma fakta sosial.

Teori-teori yang mendukung paradigma fakta sosial seperti: teori fungsional structural, teori konflik, teori sosiologi makro, dan teori sistem.  Yang dominan digunakan dalam paradigma fakta sosial ialah: teori fungsional structural dan teori konflik. Kemudian untuk metode yang digunakan dalam paradigma fakta sosial yaitu interview/kuesioner. 

Menurut Goerge Ritzerr metode ini memang bersifat ironi sebab metode ini tidak mampu menyajikan informasi yang bersifat fakta sosial. Bagi para penganut paradigma fakta sosial metode interview/kuesioner merupakan suatu metode yang cocok dalam penelitian empiris guna mendapatkan fakta sosial menjadi subject matter sosiologi.

2. difinisi sosial

Paradigma ini dilandasi pemikirannya marx weber mengenai tindakan sosial. Jika Durkheim memisahkan struktur dengan institusi sosial, justru weber melihat ini menjadi satu kesatuan yang membentuk tindakan manusia yang penuh arti atau makna. 

Pengertian  menurut weber mengenai pranata sosial/komponen-komponen dari struktur sosial dan institusi sosial yaitu perkembangan dari struktur dan institusi sosial harus juga melihat tindakan manusia yang dimana tidak bisa segala tindakan manusia itu tanpa kontribusi struktur sosial/institusi sosial yang ada dalam kehidupan individu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun