Sejak dulu kala, arah politik dan ekonomi Indonesia selalu menjadi sorotan utama dalam setiap pergantian kepemimpinan.
Perubahan dan pancaroba terjadi begitu cepat, mengundang spekulasi dan harapan baru di setiap jalur kebijakan yang ditempuh.
Salah satu nama besar yang selalu mencuat dalam konteks ekonomi Indonesia adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Tetapi, berita terbaru menunjukkan bahwa masa depan Sri Mulyani di kabinet tampaknya berada di ujung tanduk.
Sinyal yang kuat menunjukkan bahwa dalam pemerintahan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Sri Mulyani tidak lagi akan menduduki posisi strategis tersebut.
Keempat nama yang disebut-sebut sebagai penggantinya pun menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, sebagaimana di lansir dari CNBC Indonesia, Senin, 4 Maret 2024, memaparkan bahwa perbedaan frekuensi antara Prabowo dan Sri Mulyani menjadi alasan utama pengunduran dirinya dari kabinet tersebut.
Drajad Hari Wibowo, salah satu anggota TKN, menyatakan bahwa pandangan berbeda mengenai arah kebijakan pembangunan membuat keduanya tidak sejalan. Namun, dalam dunia politik Indonesia yang terkadang unik, tidak ada yang pasti. Drajad menyisipkan sentuhan humor dengan mengutip kata-kata Justin Bieber, "never say never," memberikan harapan bahwa koalisi yang tak terduga bisa terbentuk.
Pemenangan pasangan Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden 2024 membuka ruang perbincangan mengenai susunan kabinet yang akan dibentuk.
Meski poster yang beredar di media sosial mengenai susunan kabinet dianggap hoax, namun munculnya rumor dan spekulasi menjadi bagian tak terpisahkan dari perbincangan politik di Indonesia.
Dari berbagai nama yang mencuat, fokus utama adalah siapa yang akan menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.