Sikap saling serang antar calon presiden yang mencuat pada debat-debat sebelumnya, nampaknya tidak dominan pada debat terakhir Pilpres 2024.
Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden berdiri bersama di panggung pada sesi penutup Debat Putaran Kelima Calon Presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (4/2/).
Para calon presiden tampil sangat hati-hati dalam debat terakhir ini. Hal ini diduga karena mereka berusaha menghindari sentimen negatif yang dapat memengaruhi elektabilitas mereka menjelang pemungutan suara delapan hari lagi.
Alih-alih berkonflik, para kandidat lebih memusatkan perhatian pada memperkenalkan program-program unggulan mereka masing-masing.
Menurut Suko Widodo, seorang pengajar Komunikasi Politik dari Universitas Airlangga, Surabaya, ketiga calon presiden cenderung bermain aman sepanjang debat.
Mereka lebih fokus pada mempromosikan program-program unggulan mereka daripada saling menyerang terkait kelemahan dalam jabatan publik yang mereka emban.
Hal ini dilakukan setelah melihat bahwa serangan antar kandidat pada debat sebelumnya justru memicu sentimen negatif dari publik.
Selain itu, ketiga calon presiden juga terlihat lebih santai dalam menghadapi kritik dari lawan.
Suko menyatakan bahwa para calon presiden menyadari bahwa pengaruh debat terhadap pemilih yang belum memutuskan pilihannya (undecided voters) relatif kecil, sehingga mereka lebih memilih untuk fokus pada kampanye lapangan.
Pendekatan langsung kepada masyarakat dianggap lebih efektif dalam memengaruhi perolehan suara dibandingkan dengan performa dalam debat.