Di tepian desa, di bawah langit biru
Berdiri pohon tua, saksi bisu waktu.
Akarnya menggali tanah, kuat dan dalam
Menyimpan kisah rahasia desa yang pernah ada.
Rumah-rumah sederhana menjulang
Menatap pohon dengan sayap-sayapnya.
Dinding kayu dan atap rumbia
Merangkai kehidupan dalam bentuk puing-puing kebersamaan.
Pohon, menjulang tinggi dalam keheningan
Rumah, menyimpan cerita-cerita keluarga.
Di bawah bayangannya, anak-anak bermain
Saat senja tiba, cerita tercipta di bawah cahaya bulan.
Kehidupan berjalan di antara pepohonan
Seiring waktu yang tak pernah berhenti.
Pohon memberikan naungan dan oksigen
Rumah menyediakan perlindungan dan kasih sayang.
Pada setiap dedaunan, kisah terukir
Dalam setiap serat kayu, kenangan terpendam.
Rumah adalah tempat di mana hati berkumpul
Di samping pohon, bersemayam damai dan damai.
Pohon, rumah, dan kehidupan bersatu
Sebuah harmoni dalam alam dan manusia.
Menyadarkan kita tentang hubungan yang abadi
Antara akar dan asal-usul, antara rumah dan hati.
Pohon, rumah, dan kehidupan yang bermakna
Di dalam desa yang sederhana.
Sebuah puisi tentang keberlanjutan
Dalam lingkaran kehidupan yang tak terbatas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI