Krisis ekonomi global yang melanda dunia telah mengungkapkan tantangan yang semakin mendalam terkait dengan masalah stunting.
Stunting, yang umumnya terkait dengan kurangnya gizi pada masa pertumbuhan anak, menjadi permasalahan kompleks ketika dihadapkan pada tekanan ekonomi global yang meningkat.
Salah satu dampak utama dari krisis ekonomi adalah penurunan aksesibilitas terhadap pangan bergizi.
Masyarakat yang terpinggirkan ekonominya rentan menghadapi keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi esensial, terutama anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Akibatnya, angka stunting ckrienderung meningkat secara signifikan.
Ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya juga menjadi penyebab permasalahan stunting semakin meruncing di tengah krisis ekonomi global.
Kelompok masyarakat yang rentan, termasuk mereka yang hidup di daerah terpencil atau berpendapatan rendah, seringkali menjadi korban utama ketidaksetaraan tersebut.
Kebijakan pemerintah yang tidak merata dalam mendistribusikan bantuan dan dukungan juga turut berkontribusi pada ketidakadilan ini.
Namun, walaupun situasinya tampak suram, masih ada harapan untuk mengatasi masalah stunting di tengah krisis ekonomi global.
Pertama, diperlukan langkah-langkah konkret dan komprehensif dalam meningkatkan aksesibilitas terhadap pangan bergizi. Program bantuan pangan dan edukasi gizi harus ditingkatkan agar lebih mencakup dan mendalam.
Selain itu, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta untuk menciptakan solusi berkelanjutan.
Pendekatan ini melibatkan pembentukan kebijakan yang mendukung kelompok masyarakat yang rentan, penguatan infrastruktur kesehatan, dan promosi praktik gizi yang baik.