Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Syukur Melimpah di Sumba Tengah: Hujan Deras Turun Setelah Kemarau Panjang

4 Desember 2023   08:17 Diperbarui: 4 Desember 2023   08:29 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Waibakul-Masyarakat Sumba Tengah mengalami momen penuh syukur setelah hujan deras akhirnya menyapa mereka, mengakhiri masa kemarau panjang yang telah melanda wilayah ini. Kehadiran hujan menjadi angin segar bagi penduduk yang telah berjuang menghadapi keterbatasan air, dan dampaknya beberapa sumur menjadi kekeringan.

Sejak berbulan-bulan lamanya, masyarakat Sumba Tengah mengalami tantangan serius akibat kemarau yang mengeringkan sumber air dan mengancam ketahanan pangan. Tanaman mengering, sumur kekeringan, dan kekhawatiran akan kehilangan panen menyelimuti setiap lapisan masyarakat.

Namun, hari ini, sorotan matahari tergantikan oleh rintik-rintik hujan yang lebat, memulai babak baru dalam perjuangan melawan krisis air. Masyarakat bereaksi dengan penuh kebahagiaan dan bersyukur saat hujan turun, memberikan harapan baru untuk pemulihan wilayah mereka.

Petani segera bergegas ke kebun mereka, menyiapkan lahan untuk penanaman kembali. Wajah-wajah bahagia dan penuh harap tampak di seluruh desa, mencerminkan optimisme baru yang ditanamkan oleh setiap tetes air yang turun dari langit.

Pemerintah setempat juga bergerak cepat untuk memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak. Program penyediaan alat pertanian, bantuan benih jagung, dan pupuk dipercepat untuk memastikan pemulihan ekonomi masyarakat setempat.

Dalam ucapan syukurnya, Dominikus D. Saungu Mara, warga desa Umbu Riri, Kecamatan Katikutana, menyatakan bahwa hujan ini adalah "berkat yang ditunggu-tunggu" dan mereka berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan demi menghindari krisis serupa di masa depan.

Sementara hujan masih turun, harapan tumbuh bersamaan dengan tanaman yang mulai hidup kembali. Dalam suasana kebersamaan dan syukur, masyarakat Sumba Tengah bersiap menyongsong masa depan yang lebih cerah setelah melalui ujian kemarau yang panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun