Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tabir UU MK Terbuka: Melintasi Garis Kekuatan dan Keterbatasan

2 Desember 2023   17:51 Diperbarui: 2 Desember 2023   18:50 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pergulatan kekuasaan di balik tirai UU MK seakan menjadi sebuah drama politik yang tak pernah usai. Pertimbangan hukum dan politik sering kali bersilangan, menciptakan ketegangan yang mencengangkan.

Putusan-putusan UU MK bukan hanya soal interpretasi hukum, tetapi juga tarian kompleks antara keinginan politik dan keadilan yang sejati.

Bagaimana para hakim mempertahankan independensi mereka dalam melangkah di atas tali rapuh ini?

Di tengah kepungan kekuatan dan keterbatasan, kita, sebagai masyarakat, tidak bisa hanya menjadi penonton pasif. Mungkin saatnya bagi kita untuk melibatkan diri dalam narasi ini.

Bagaimana masyarakat dapat lebih aktif dalam memberikan masukan terhadap proses keputusan? Sejauh mana suara kita dapat menciptakan perubahan positif di panggung UU MK?

UU MK, seperti manusia, memiliki kekurangan. Namun, kita dapat membayangkan sebuah institusi yang terus berupaya mencapai keseimbangan antara kekuatan dan keadilan.

Mungkin kita perlu melihat UU MK sebagai teman sekaligus kritik yang membangun, bukan sebagai pengadil yang sempurna. Apakah kita dapat melibatkan diri dalam menciptakan sistem peradilan konstitusional yang lebih responsif dan adil?

Terakhir, saat kita melintasi tabir UU MK, kita menyaksikan panggung hukum yang sarat akan nuansa kekuatan dan ketidaksempurnaan. Mungkin saatnya kita, sebagai penonton, berdiri dan bersuara.

Bagaimana kita dapat merangkul kekuatan UU MK untuk kebaikan bersama tanpa melupakan keterbatasannya?

Pada akhirnya, kita semua adalah pemeran dalam drama konstitusi ini, dan tugas kita bukan hanya sebatas menonton, tetapi juga turut berpartisipasi dalam menciptakan narasi keadilan yang lebih baik untuk masa depan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun