Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbaik Bersama

21 November 2023   22:53 Diperbarui: 21 November 2023   22:57 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto ilustrasi "terbaik bersama" (foto: tribunnews)

Hari itu, Adam duduk di tepi danau, melihat matahari terbenam dengan sendu. Kehidupannya terasa sunyi dan hampa. "Jika sendiri tidak baik, maka berdua denganmu adalah yang terbaik," desisnya dalam hati, mengulang perkataan yang sering didengarnya dari orang tuanya. Namun, ia belum mengerti sepenuhnya arti kata-kata itu.

Adam adalah seorang pemuda yang hidup soliter. Meskipun memiliki pekerjaan yang mapan dan teman-teman, namun hatinya terasa kosong. Pernah suatu saat, saat ia berjalan-jalan di taman, mata Adam tertuju pada seorang wanita yang duduk sendirian di bangku taman. Wanita itu bernama Eva.
   
Adam dan Eva bertemu secara tak terduga di sebuah taman yang indah. Mereka mulai berbicara, dan tanpa disadari, waktu berlalu begitu cepat. Adam merasa sesuatu yang berbeda, dan dalam hatinya, ia mulai mengerti makna dari pernyataan, "Jika sendiri tidak baik, maka berdua denganmu adalah yang terbaik."

Hubungan Adam dan Eva berkembang pesat. Mereka berbagi cerita, tertawa bersama, dan mendukung satu sama lain. Meskipun awalnya Adam takut akan ketergantungan, namun bersama Eva, hidupnya terasa lebih berarti.

Namun, Adam menghadapi konflik internal. Ia merasa takut terlalu bergantung pada Eva. Konflik ini menguji kekuatan hubungan mereka. Eva, dengan bijak, membantu Adam melewati ketakutannya dan meyakinkannya bahwa ketergantungan dalam hubungan adalah hal yang wajar dan positif.

Suatu hari, saat mereka menghabiskan waktu bersama di danau tempat pertemuan pertama mereka, Adam menyadari bahwa bersama Eva adalah yang terbaik baginya. Momen itulah yang menjadi titik puncak kebahagiaan mereka.

Adam dan Eva menghadapi beberapa rintangan, namun mereka melewati semuanya bersama-sama. Mereka belajar bahwa kehidupan yang utuh adalah kehidupan yang dijalani bersama orang yang kita cintai. Pesan moral cerita ini adalah tentang kekuatan hubungan dan dukungan satu sama lain.

Cerita ini mengajarkan kepada kita bahwa terkadang, kehidupan yang terbaik adalah kehidupan yang dijalani bersama orang yang kita cintai. Seperti yang dinyatakan dalam Kitab Kejadian 2:18, "Tidak baik bagi manusia untuk hidup sendirian." Ada kekuatan luar biasa dalam keterhubungan dan kebersamaan. Adam dan Eva menemukan kebahagiaan sejati ketika mereka menyatukan hidup mereka, membuktikan bahwa "terbaik bersama."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Kembalinya Cinta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun