Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Antisipasi Pemilu 2024, Bagaimana Nomor Urut Mempengaruhi Persepsi Pemilih?

15 November 2023   22:41 Diperbarui: 16 November 2023   14:01 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Surat suara untukl Pemilu 2024. (Foto: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

Pemilihan Umum 2024 di Indonesia kini telah memasuki babak yang menegangkan setelah pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) mengantongi Nomor Urut.

Nomor urut, yang mungkin terdengar sepele, sebenarnya memiliki dampak besar terhadap strategi kampanye dan persepsi pemilih terhadap setiap pasangan calon.

Dalam hal ini, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar meraih nomor urut 1, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, sementara pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memperoleh nomor urut 3.

Sebagai elemen penting dalam pertarungan politik, bagaimana seharusnya setiap kubu mengantisipasi dan memanfaatkan nomor urut ini untuk memenangkan hati pemilih?

Pasangan Anies-Cak Imin (Amin) dengan nomor urut 1 secara otomatis mendapatkan keuntungan komunikasi yang tidak dapat diabaikan.

Nomor urut pertama seringkali lebih mudah diingat oleh pemilih, memberikan keunggulan komunikasi dan branding yang dapat membantu pasangan ini untuk menciptakan kesan awal yang kuat.

Seiring dengan intensitas perhatian media dan masyarakat pada tahap awal kampanye, nomor urut 1 dapat menjadi poin fokus yang memudahkan pemilih untuk mengingat pasangan calon ini.

Hal ini sejalan dengan prinsip psikologi bahwa informasi yang disajikan pertama kali cenderung lebih melekat dalam ingatan.

Namun, pandangan mengenai nomor urut pertama tidak selalu seragam. Sebagian pemilih mungkin menganggap nomor urut awal kurang mencolok karena keberadaannya yang sangat di depan.

Oleh karena itu, pasangan Anies-Cak Imin perlu menjaga keseimbangan antara eksposur dan pesan kampanye yang mereka sampaikan agar tidak terkesan monoton atau kurang inovatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun