Tarian Birokrasi
Di balik pintu-pintu kantor berdinding kaca,Mereka mengadakan tarian yang tak terasa,
Sebuah tarian birokrasi yang rumit,
Dalam lapisan peraturan yang tak berujung.
Menggeliat dalam berkas dan formulir,
Rakyat menanti dengan sabar dan keraguan,
Seiring waktu berlalu tanpa ampunan,
Dalam tarian birokrasi yang tak berkesudahan.
Dalam lingkaran tak berujung mereka berputar,
Dalam labirin peraturan, mereka terjebak,
Ketika janji-janji terbengkalai dan tertunda,
Dalam tarian birokrasi, harapan terhapus.
Sementara birokrasi bermain dalam prosedur,
Rakyat terjepit dalam alur yang lambat,
Mengharapkan kesejahteraan yang terkatung-katung,
Dalam tarian birokrasi yang melilit rapat.
Dari perizinan hingga bantuan kesehatan,
Mereka harus menari melalui lorong berliku,
Birokrasi, seharusnya melayani mereka,
Namun, terkadang menjadi penghalang yang susah dilewati.
Mengapa harus ada tarian birokrasi yang sulit ini?
Mengapa harus ada lapisan yang tak perlu?
Kita membutuhkan sistem yang lebih manusiawi,
Tarian birokrasi harus berakhir, rakyat harus kembali berseri.
Mari kita lepaskan beban yang berat ini,
Dan buat birokrasi menjadi alat yang efisien,
Untuk melayani rakyat, bukan menghambat,
Dengan itu, kita bersama tukarkan tarian birokrasi dengan harapan yang terang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H