Puisi:"Retaknya Simfoni Politik"
Simfoni politik, dulu begitu megah
Melodi kesatuan, harmoni kebersamaan
Namun kini, dentingnya terasa gagal
Retak membahana, hentakan disonansi
Tiap not jiwanya pernah seiring
Namun sekarang, gesekan memecah alunan
PDI-P dan sang Presiden dalam genggaman
Retaknya simfoni, lantunan tak serasi
Jejak langkah mereka pernah seirama
Bersama, melangkah, dalam irama kebijaksanaan
Namun, semakin jauh terasa kesenjangan
Retak menyebar, merenggut harmoni masa
Ketika komposisi politik terputus
Rentetan pro dan kontra, serampang opini
Retaknya simfoni, menghasilkan kebingungan
Dalam harmoni yang hilang, hampa hentakan
PDI-P dan sang Presiden, tak lagi seirama
Retak membisu, menggetarkan panggung kekuasaan
Simfoni politik mengalami dekonstruksi
Mengeksplorasi rasa, hingga tersirat kehampaan
Namun tetap, di balik retaknya simfoni
Ada upaya untuk mencari harmoni kembali
Mungkin suatu saat, diiringi dengan nada baru
Simfoni politik akan menggema dalam kebersamaan yang sejati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H