Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Cinta Mengetuk di Pintu Lupa

30 Oktober 2023   08:51 Diperbarui: 30 Oktober 2023   09:04 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika Cinta Mengetuk Di Pintu Lupa

Di dalam hening, di dalam sepi yang lama,

Pintu lupa terkatup rapat tanpa ragu.

Namun, ketukan halus menggetarkan hati,

Cinta datang, meski di ujung usia yang berlalu.

Di dalam hening, di mana kenangan terlupakan,

Tersimpan di sudut-sudut luka yang terpendam.

Namun, seruan asmara datang mengalun lembut,

Mengusik jiwaku dari tidur yang lama.

Seperti embun yang merayapi bunga pagi,

Cinta menyapu debu di sela-sela rahasia.

Membuka kembali lembaran kisah yang terlupa,

Menghidupkan kembali riwayat yang terkubur.

Ketika cinta mengetuk di pintu lupa,

Menggugah mimpi-mimpi yang hampir sirna.

Lembutnya ia berkata, di dalam bisikan senyap,

Bahwa tak ada waktu terlambat untuk cinta yang abadi.

Di tengah-tengah jarak waktu yang memisahkan,

Terbuka pintu hati yang terkunci lama.

Cahaya cinta merayap ke dalam kegelapan,

Menyala, mengukir kembali arti dari hidup yang sempat redup.

Ketika cinta datang, mengetuk pintu lupa,

Kutemukan diriku dalam irama yang lama.

Lirihnya ia menyapa, dalam desir angin senja,

Cinta tak pernah padam, meski terkubur dalam lupa.

Terlupa tak lagi, kisah yang terpendam,

Karena cinta mengetuk dengan lembut dan penuh kasih.

Pintu hati terbuka, kisah cinta terulang kembali,

Menari dalam hening yang kini dipenuhi oleh cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun