Ketika Cinta Mengetuk Di Pintu Lupa
Di dalam hening, di dalam sepi yang lama,
Pintu lupa terkatup rapat tanpa ragu.
Namun, ketukan halus menggetarkan hati,
Cinta datang, meski di ujung usia yang berlalu.
Di dalam hening, di mana kenangan terlupakan,
Tersimpan di sudut-sudut luka yang terpendam.
Namun, seruan asmara datang mengalun lembut,
Mengusik jiwaku dari tidur yang lama.
Seperti embun yang merayapi bunga pagi,
Cinta menyapu debu di sela-sela rahasia.
Membuka kembali lembaran kisah yang terlupa,
Menghidupkan kembali riwayat yang terkubur.
Ketika cinta mengetuk di pintu lupa,
Menggugah mimpi-mimpi yang hampir sirna.
Lembutnya ia berkata, di dalam bisikan senyap,
Bahwa tak ada waktu terlambat untuk cinta yang abadi.
Di tengah-tengah jarak waktu yang memisahkan,
Terbuka pintu hati yang terkunci lama.
Cahaya cinta merayap ke dalam kegelapan,
Menyala, mengukir kembali arti dari hidup yang sempat redup.
Ketika cinta datang, mengetuk pintu lupa,
Kutemukan diriku dalam irama yang lama.
Lirihnya ia menyapa, dalam desir angin senja,
Cinta tak pernah padam, meski terkubur dalam lupa.
Terlupa tak lagi, kisah yang terpendam,
Karena cinta mengetuk dengan lembut dan penuh kasih.
Pintu hati terbuka, kisah cinta terulang kembali,
Menari dalam hening yang kini dipenuhi oleh cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H