Mohon tunggu...
Irwan AR
Irwan AR Mohon Tunggu... lainnya -

Orang yang senang merapal imajinasi dalam kesendirian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Ciuman yang Tak Pernah Mendarat di Bibirmu

5 September 2013   20:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:18 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-kepada perempuan ku kenal di dunia maya

Kadangkala menggelikan bila mesti ku ingat tentang dirimu. Ini semacam cerita fiksi, pesan pendek gadget menjadikanmu begitu nyata, tapi jhon locke pasti marah bila ku bilang kau begitu nyata tanpa mengalamimu.

Kau banyak bercerita tentang kegelisahaanmu sebagai istri bersuamikan kakek-kakek dan aku bercerita seperti pegawai biro pariwisata yang sibuk menceritakan kota ku, berharap kau tertarik dan mau mampir

Kau dan aku hanya saling berjanji untukbertandang, tak terasa telah lima tahun baru di kotaku tuntas ku ceritakan lewat chating media online, dan tiga kali usaha perceraian kau ceritakan denganisak tangis di ujung telepon. Kamu gagal bercerai dan aku gagal menemuimu.

Entah kenapa kita masih saja terus bercerita soal kemesraan dalam pelukan dan tak pernah lelah untuk menagih sebuah ciuman panjang pelepas risau kita. Hingga waktu yang begitu jemu menenggelamkanmu diam-diam.

Padahal belum lagi selesai ku ceritakan soal kotaku yang begitu sumpek saat pilkada

Dan kau berutang cerita bagaimana keluargamu begitu sinis dengan rencanamu untuk menjanda.

Aku cemas sebab kau bilang akan nekat jadi pelacur, sungguh!

Dan kau tak lagi bisa ku temui di dunia maya selain dalam mimpiku.

Di sini, di kotamu aku menagih ciuman itu, ciuman yang tak pernah mendarat di bibirmu tapi begitu manis ku kecup di batu nisanmu.

(2013)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun