Lama sudah saya meninggalkan Langsa dan kembali ke kampung halaman. Tidak tahu apakah sekarang disana masih ada penjaja air tebu tradisional yang sekian tahun menjadi minuman berbuka puasa.Â
Kalau suatu saat sempat menjalani puasa di sana, saya akan kembali mencarinya. Mudah-mudahan masih ada karena tak semua orang suka dengan rasa olahan modern. Saya masih termasuk golongan yang demikian dan tak akan mempersoalkan jika harganya lebih mahal. Bagaimanapun kualitas akan menentukan harga.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!