Mohon tunggu...
Irvin Faishal
Irvin Faishal Mohon Tunggu... -

ILMU KOMUNIKASI | Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bunga Wijaya Kusuma yang Semerbak dan Misterius

17 Desember 2013   15:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:49 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di waktu tengah malam tak sabar menunggu mekarnya bunga wijaya kusuma, yang konon menyambung dalam sebuah cerita yang misterius tentang bunga ini, bunga ini asal usulnya dari kota paling barat pulau jawa yang terletak di kota Cilacap tepatnya di pulau Nusakambangan, namun selain di pulau Nusakambangan banyak pula terdapat di pulau Kepulauan Seribu, Karimunjawa, Madura dan Bali namun bunga ini pertama kali terkenal di pulau Nusakambangan. Konon asal dari bunga ini adalah dari daratan Amerika Selatan, yang kemudian menyebar ke Cina dan masuk ke Indonesia di jaman Majapahit, menurut mitos yang beredar jika bunga ini sedang berkembang (mekar), maka pemilik dari bunga ini akan mendapatkan rejeki yang berlebih. Sehingga banyak masyarakat di pulau Jawa percaya bahwa siapa saja yang bisa melihat mekarnya bunga Wijaya Kusuma maka maka ia akan mendapatkan rejeki, namun bunga ini sangat kurang di kenal masyarakat bisa di bilang misterius bunga ini mekar pada waktu malam hari saja dan bertahan kurang lebih 2-3 jam.

Bunga ini juga bisa di bilang bunga yang sangat aneh dari bunga-bunga yang biasanya di jumpai di pekarangan, bisa di lihat bunga ini bentuknya mirip kol banda yang biasa di tanam untuk tanaman hias. Bedanya, daun pucuk kol banda warnanya kuning cerah, sementara daun pucuk wijayakusuma tetap hijau seperti daun pada umumnya dan bunga wijayakusuma tingginga sekitar tiga meter bentuknya mirip seperti bonsai dan batangnya mirip seperti kaktus, menurut para ahli bunga ini tingginya mampu mencapai 13 meter tak heran bunga ini sangat unik, bunga ini konon juga bisa merdamkan rasa sakit dan menetlalisir pembekuan darah juga memiliki daya yang dapat mempercepat masaknya luka abses meskipun komposisi kandungan kimia didalam daun wijayakuma masih dalam penelitian tapi masyarakat daerah sering menggunakan sebagai obat batuk dan menyembuhkan pendarahan pada Rahim.

Setelah menunggu berjam-jam untuk menantikan bunga ini mekar, dan baru pertama kali saya melihat dan menyaksikan detik-detik bunga ini mekar, dan sebelum mekar bunga ini mengeluarkan aroma yang semerbak wangi nya bahkan aroma tersebut bisa tercium dengan jarak kurang lebih 5 meter dari bunga tersebut. Tidak semua tanaman wijaya kusama juga mudah berbunga, semuanya tergantung pada iklim dan kesuburan tanah dan cara pemeliharaannya. Setelah bunga ini mekar tepat jam 24:00 bunga ini mekar dengan sempurna sangat istimewa dan sangat indah serta aroma khas dari bunga tersebut menambah keistimewaan yang lebih dari bunga yang sebelumnnya masih kucup bunga ini mekarnya sangatjarang, juga yang saya lihat bunga ini mekar dan berjumlah 3 bunga. Bunga ini mekarnya tak tahan lama karena pada pagi harinya bunga ini mulai layu, dan ini membuat bunga ini sangat unik dan langka karena bunga ini juga jarang di temui dan masyarakat juga kurang mengenal bunga ini serta di bandingkan bunga yang pada umumnya yang mekar tahan lama dan aroma bunga yang lainpun tidak tercium meski jarak sangat jauh.

[caption id="attachment_299363" align="aligncenter" width="326" caption="Bunga Wijayakusuma - Irvin image"]

1387268531632817471
1387268531632817471
[/caption]

Konon bunga ini sebagai bunga kemenangan, kenapa bisa di bilang sebagai bunga kemenangan?, bisa di ambil dari arti wijaya kusma, wijaya sendiri artinya kemenangan dan kusuma artinya adalah unga, dan kata-kata tersebut di ambil pada jaman kerajaan yang menamai bunga kemenangan. sajarahnya bunga wijaya kusuma masih berbeda beda versi nya. Namun kebanyakan itu hanyalah mitos boleh percaya atau tidak, percayalah kepada yang menciptakan segalannya Tuhan Yang Maha Esa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun