Mohon tunggu...
Irvine Althaf
Irvine Althaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa semester 6 yang menyukai semua hal berbau musik dan tengah mendalami minat menulis agar semoga kelak menjadi jurnalis musik yang asik

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kisah Sang Kesatria yang Berhasil Menghidupi Keluarganya Sebagai Driver Ojek Online

18 Mei 2024   14:26 Diperbarui: 21 Mei 2024   19:58 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi: Irvine Althaf

Di negara berkembang seperti Indonesia, terbatasnya lapangan pekerjaan memaksa sejumlah masyarakat untuk bekerja lebih ekstra demi memenuhi kebutuhan hidup. Beruntung bagi mereka yang merasakan bangku kuliah, karena peluang kerja yang didapatkan jauh lebih besar ketimbang tamatan sekolah. Namun hal tersebut juga tidak sepenuhnya menjamin bahwa setelah lulus sarjana pasti akan mendapatkan pekerjaan yang layak. Terlebih di masa sekarang, momentum pasca pandemi tentu masih meninggalkan pukulan telak bagi sejumlah industri tanah air. Sehingga beberapa perusahaan masih belum sepenuhnya siap untuk kembali merekrut pegawai secara masif.

Kilas balik saat terjadinya pandemi beberapa tahun yang lalu, saat ancaman bukan hanya datang dari penyakit melainkan kondisi ekonomi yang meredup, manusia dituntut untuk bertahan hidup guna mengakali fenomena tersebut. Segala cara dilakukan demi membuat dapur tetap 'ngebul' dan dompet tetap terisi. Terlebih bagi seorang pria sekaligus kepala keluarga, rasanya jengah untuk menyerah menghadapi situasi yang gundah kala itu. 

Saat sedang menyusuri jalan Mangga Dua, kami dipertemukan dengan seorang kepala keluarga yang tangguh, beliau bernama Bapak Asep. Sematan kesatria patut untuk ia dapatkan buah perjuangan tiada henti dalam mencari sesuap nasi untuk anak dan istri. Bagaimana tidak, terhitung sejak pandemi hingga saat ini, Pak Asep tetap berjuang untuk bisa tetap hidup lewat pekerjaan yang tidak pernah ia sangka akan ia lakoni. Pekerjaan mulia yang mampu menghidupi segenap keluarganya di saat pandemi hingga saat ini, ya, driver ojek online. 

Duduk menyila di halaman yang sederhana, sebungkus roti bakar menemani perbincangan hangat kami sore itu. Pak Asep menceritakan perjalanan hidupnya menjadi seorang penyintas dari kejamnya kondisi ekonomi di kala pandemi hingga saat ini. Suasana temaram menyelimuti langit saat itu. Bukan hanya karena datangnya awan gelap, melainkan kisah pilu Pak Asep saat harus mendapati kenyataan bahwa ia merupakan satu dari sejumlah pegawai yang harus kena PHK buntut dari bangkrutnya pabrik tempat beliau bekerja.

Pak Asep bersama 250 pegawai lainnya harus menerima kenyataan pahit bahwa kontrak kerja yang terjalin harus diputus secara sepihak lantaran perusahaan sudah tidak memiliki cukup uang untuk mengupah para karyawan tersebut. Kurang lebih 7 tahun Pak Asep telah mengabdi sekaligus menggantungkan hidupnya pada perusahaan tekstil tersebut. Sehingga tidak bisa dipungkiri hal itu memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kondisi ekonomi keluarga Pak Asep.

Berhari-hari ia lewati tanpa memiliki pemasukan, berhari-hari pula ia memikirkan nasib anak dan istrinya yang kian termenung mengharapkan secercah harapan darinya. Pak Asep menyadari jika ia hanyalah lulusan SMA sehingga  tidak mudah untuk mendapatkan pekerjaan secara cepat, terlebih di masa pandemi kala itu. Mau tidak mau beliau harus memutar otak mencari jalan lain. Sejumlah cara telah beliau coba untuk mendapati pekerjaan yang layak, namun titik terang tak kunjung muncul dari peraduannya. Hingga akhirnya Pak Asep bertemu dengan jawaban yang ia anggap terbaik saat itu, bisnis online. 

Pak Asep memulai bisnis online dengan bantuan dan dukungan sang istri yang selalu sabar dan percaya akan kapasitas beliau. Entah berapa belas kali Pak Asep mengucap syukur atas kehadiran sang istri dalam cerita sore itu. Terharu dan kagum adalah perasaan murni yang hadir di benak kami setiap kali Pak Asep membicarakan hal mengenai istrinya.

Pak Asep dan istri mulai menggeluti bisnis dropship dan reseller di marketplace yang dinilai menguntungkan karena tidak memerlukan modal yang besar. Namun bisnis itu tak bertahan lama lantaran stok barang yang terbatas sehingga tidak memungkinkan untuk bisnis bisa tetap jalan. Singkat waktu beberapa bisnis online lainnya beliau jajal, mulai dari bisnis frozen food, alat kesehatan, hingga pakaian anak. Namun tak satupun membuahkan hasil yang sepadan dengan pekerjaan Pak Asep sebelumnya.

Merasa bisnis online tidak terlalu menguntungkan, Pak Asep mencoba peruntungan untuk mendaftar menjadi driver ojek online. Bermodalkan motor Supra Fit tahun 2007 nya, beliau terdorong untuk menjadi driver ojol karena testimoni dari temannya yang mengatakan kalau pekerjaan ini cukup menjanjikan. Pernyataan tersebut masuk di akal mengingat kebijakan pemerintah saat itu yang mewajibkan masyarakat untuk tetap di rumah sehingga peran driver ojol cukup diperlukan untuk mengantar pesanan makanan ke rumah.

Singkat cerita Pak Asep berhasil bertahan hidup lewat pekerjaannya sebagai driver ojek online dan berhasil memenuhi kebutuhan kedua anak dan istrinya. Hingga saat ini Pak Asep masih menunggangi motor Supra Fit dengan seragam hijau kebanggannya untuk mengantarkan pelanggan dan makanan. Namun beliau mengakui bahwa tidak menutup peluang untuk bisa kembali bekerja sebagai pegawai tetap. Apapun hasilnya, beliau selalu mensyukuri apa yang Tuhan berikan kepadanya sehingga pekerjaan apapun yang dijalaninya dan seberapapun penghasilan yang didapatkan terasa cukup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun