Mohon tunggu...
Irvianda Budiman
Irvianda Budiman Mohon Tunggu... Editor - Pelajar

Pecandu kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kandarpa terhadap Diri Sendiri

7 Februari 2024   03:06 Diperbarui: 7 Februari 2024   03:16 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasa sakit yang melilit begitu terasa hingga kalbu sehingga diriku terbesit untuk tak hanya diam membatu
Bergerak melewati locita kelabu yang tak kunjung cerah membiru,inginku melawan namun sepertinya diriku enggan karna diriku tahu sakit seperti apa yang ku rasakan
Paramita seperti apa yang kau cari? Tak pula untukku dan untukmu menjadi nararya karna hakikatnya itu semua tak bisa
Surya telah menunjukan jati dirinya dan kau hanya berbaring? Sungguh naas dirimu dan pula lebih pantas dirimu untuk disebut pecundang,ritme yang kau lalui memang berat namun bukan berarti kau hanya diam seperti ulat,cobalah bangkit atas rasa sakit.
Teriakan dengan lantang bahwa "aku bukanlah pecundang" dengan langkah yang kau ambil itu semua adalah alur terbaik untuk kehidupanmu selanjutnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun