Mohon tunggu...
Irvan Usman
Irvan Usman Mohon Tunggu... Psikolog - Tenaga Edukatif

Universitas Negeri Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Praktik "Huyula" sebagai Sarana Pengembangan Kesadaran Transpersonal dan Spiritual

24 Desember 2024   10:47 Diperbarui: 24 Desember 2024   10:47 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Huyula adalah tradisi gotong royong yang mengakar dalam budaya masyarakat Gorontalo. Istilah "huyula" dalam bahasa Gorontalo berarti bahu-membahu atau tolong-menolong antarwarga. Tradisi ini mencerminkan nilai solidaritas dan kolektivitas yang kuat dalam kehidupan sosial masyarakat Gorontalo.

Dalam praktiknya, huyula diwujudkan melalui berbagai kegiatan bersama, seperti membangun rumah, membersihkan lingkungan, hingga acara adat dan keagamaan (Domili, 2015). Misalnya, dalam pembangunan rumah, keluarga yang membutuhkan bantuan akan meminta pertolongan kepada tetangga dan kerabat, dan pekerjaan tersebut dilakukan bersama-sama hingga selesai.

 Psikologi transpersonal adalah cabang psikologi yang mempelajari aspek spiritual dan transendensi pengalaman manusia. Pendekatan ini menekankan pentingnya pertumbuhan dan perkembangan kepribadian untuk mencapai tingkat kesadaran diri yang lebih tinggi, serta menumbuhkan praktik spiritual seperti meditasi dan kontemplasi untuk mencapai harmoni dengan alam semesta (Munandar, 2023).

Dari perspektif psikologi transpersonal, huyula dapat dilihat sebagai praktik kolektif yang mendorong individu untuk melampaui ego pribadi dan terhubung dengan komunitas yang lebih luas. Melalui partisipasi dalam huyula, individu mengalami perasaan keterhubungan dan kebersamaan yang mendalam, yang dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis dan spiritual.

 Partisipasi dalam huyula juga dapat memfasilitasi pengalaman transendensi, di mana individu merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar daripada diri mereka sendiri. Pengalaman ini sejalan dengan konsep dalam psikologi transpersonal yang menekankan pentingnya melampaui identitas egois untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi.

 Selain itu, huyula dapat berfungsi sebagai mekanisme penyembuhan kolektif. Menurut Suharyanto bahwa dalam konteks psikoterapi transpersonal, praktik spiritual dan komunitas sering digunakan sebagai sarana untuk mencapai penyembuhan dan kesejahteraan. Demikian pula, huyula menyediakan ruang bagi individu untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang bermakna, yang dapat membantu mengatasi stres dan meningkatkan kesehatan mental.

Nilai-nilai yang terkandung dalam huyula, seperti kebersamaan, tolong-menolong, dan solidaritas, juga dapat memperkaya pemahaman kita tentang dinamika kelompok dalam psikologi transpersonal. Interaksi dalam huyula menciptakan ruang bagi individu untuk mengalami pertumbuhan spiritual melalui hubungan dengan orang lain, yang merupakan aspek penting dalam pengembangan kesadaran transpersonal.

Dalam konteks modern, praktik huyula menghadapi tantangan dari perubahan sosial dan budaya. Namun, upaya untuk mempertahankan dan menghidupkan kembali tradisi ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan komunitas. Misalnya, inisiatif untuk membangkitkan semangat huyula melalui kegiatan membersihkan lingkungan telah dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat (Azhar, 2016).

Penerapan nilai-nilai huyula dalam kehidupan sehari-hari juga dapat membantu individu mengembangkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama. Hal ini sejalan dengan tujuan psikologi transpersonal yang berupaya mengintegrasikan aspek spiritual dalam kehidupan manusia untuk mencapai kesejahteraan holistik.

Dengan demikian, huyula tidak hanya berfungsi sebagai tradisi budaya, tetapi juga sebagai sarana untuk mencapai pertumbuhan spiritual dan psikologis. Melalui partisipasi dalam huyula, individu dapat mengalami transformasi yang melampaui batas-batas ego pribadi, menuju kesadaran yang lebih luas dan terhubung dengan komunitas serta alam semesta.

Studi lebih lanjut tentang huyula dalam kerangka psikologi transpersonal dapat memberikan wawasan berharga tentang bagaimana praktik budaya tradisional dapat mendukung perkembangan kesadaran dan kesejahteraan individu serta komunitas. Hal ini juga menekankan pentingnya mempertahankan dan mempromosikan tradisi seperti huyula dalam menghadapi tantangan modernisasi dan globalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun