Mohon tunggu...
Irvansyah Tri Ummarta
Irvansyah Tri Ummarta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester akhir yang melakukan penelitian tentang pemanfaatan kopi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Alternatif Pengembangan Produk untuk Mengoptimalkan Pemanfaatan Biji Kopi Sub-Grade

17 Juni 2024   19:30 Diperbarui: 17 Juni 2024   19:54 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Indonesia, sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, memiliki berbagai jenis biji kopi dengan kualitas yang beragam. Indonesia merupakan penghasil kopi terbesar ketiga di dunia saat ini, mencapai lebih dari 700 ribu ton per tahunnya. Banyaknya biji kopi yang dihasilkan tersebut, tidak luput dari bermacam kualitas yang dihasilkan. Dalam setiap panen, umumnya menghasilkan sekitar 10-20% biji kopi yang memiliki kualitas kurang baik. Biji kopi tersebut cenderung memiliki nilai jual yang cukup rendah atau umumnya dikonsumsi oleh produsen itu sendiri. Hal itu karena biji kopi yang kualitasnya kurang baik tersebut dapat merusak citarasa kopi lain apabila terus diolah dan diseduh menjadi minuman. Maka dari itu perlu upaya untuk meningkatkan kualitas dari biji kopi sub-grade tersebut.

Meskipun biji kopi tersebut memiliki nilai yang cukup rendah, tetapi kandungannya masih hampir sama dengan biji kopi pada umumnya. Hal tersebut karena masih memiliki berbagai senyawa yang bermanfaat seperti kafein, protein, asam klorogenat, polifenol, dan lain-lain. Maka diperlukan inovasi dan kreativitas, untuk memaksimalkan potensi dari biji kopi sub-grade ini dapat dioptimalkan menjadi produk yang bernilai tinggi dan menarik di pasar.

Salah satu cara untuk mengoptimalkan biji kopi sub-grade adalah dengan mengembangkan produk olahan kopi yang unik dan berbeda. Kopi sebagai minuman telah umum ditemukan. Biji kopi sub-grade umumnya menghasilkan rasa yang kurang untuk minuman kopi dibanding biji kopi pada umumnya, sehingga dilakukan diversifikasi menjadi produk lainnya. Biji kopi sub-grade juga dapat dimanfaatkan dalam industri kecantikan. Kopi memiliki sifat antioksidan dan eksfolian alami yang sangat baik untuk perawatan kulit. Biji kopi sub-grade dapat diolah menjadi produk seperti scrub wajah dan tubuh, masker kopi, atau sabun kopi. Produk-produk kecantikan berbasis kopi ini tidak hanya menawarkan manfaat kesehatan bagi kulit tetapi juga memberikan nilai tambah pada biji kopi sub-grade.

Ampas kopi, yang sering kali dihasilkan dari biji kopi sub-grade, dapat diolah menjadi bahan pangan inovatif. Ampas kopi dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan biskuit, roti, atau lainnya. Selain memberikan rasa yang unik, penggunaan ampas kopi juga mendukung upaya pengurangan limbah dan meningkatkan nilai tambah dari biji kopi sub-grade. Selain itu, biji kopi sub-grade juga dapat dimanfaatkan sebagai produk pangan cemilan yang dilakukan dengan menambahkan atau mengkombinasikan dengan bahan lainnya yang cocok dan sesuai. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan citarasa dan kualitas dari biji kopi sub-grade tersebut.

Biji kopi sub-grade juga dapat dioptimalkan melalui pengembangan biodiesel atau produk industri lainnya. Misalnya, minyak kopi yang diekstraksi dari biji kopi sub-grade dapat digunakan sebagai bahan baku biodiesel yang ramah lingkungan. Selain itu, limbah dari proses ini dapat digunakan untuk produksi kompos atau pupuk organik, mendukung praktik pertanian berkelanjutan. Masih terdapat berbagai produk inovasi atau diversifikasi produk yang dapat mengangkat nilai dari biji kopi sub-grade. Artikel ini hanya membahas beberapa diantaranya yang berpotensi untuk dikembangkan dan direalisasikan para produsen kopi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun