Berbeda dengan artikel saya yang sebelumnya, artikel saya kali ini membahas tentang " Kedisiplinan berkendara "
Sebelum Menulis PxL ada baiknya coba kita lihat gambar-gambar berikut yang saya ambil langsung dari TKP. Cekidot!
[caption caption="Image Has been Taken from My Smartphone"][/caption]Coba Perhatikan. saya meminta pembaca Fokus terhadap " Sepeda dan Mobil Yaris ".
Jika mengenai masalah "Kecepatan" mungkin Sang Pesepeda Jelas kalah. tapi kalau masalah " Kedisiplinan" tentu sang Pengemudi Mobil kalah jauh.
[caption caption="Source Image From my smartphone"]
[caption caption="Captured with my smartphone"]
Saatnya berkomentar mengenai gambar yang saya tampilkan.
Siapakah yang harus disalahkan disini? saya tidak akan basa-basi. Yang perlu disalahkan diri Sendiri dari para pengemudi tersebut. Why? karna tidak mungkin sebuah " Layanan Moda Transportasi " tidak memiliki kriteria untuk para drivernya dan juga tidak melakukan training tentang tatib lalin (Kecuali Kopaja/Metromini/Kwk yang sampai saat ini masih terima Supir Tembak) . benar?
Komentar untuk para penyedia Moda Transportasi berbasis aplikasi
" Mohon para Drivernya di Training Extra. Mengapa? karna yang mereka bawa itu " NYAWA" bukan "BARANG, bayangkan jika terjadi kecelakaan yang di akibatkan keteledoran sang Driver dan mengakibatkan keluarga tersayang kita meninggal ditempat. sangat mengenaskan bukan? Â "
Lain hal dengan para pengemudi kendaraan pribadi. Mungkin semua kesalah dijalan yang mereka lakukan itu diakibatkan mereka "Kebelet Pipis" atau "Kebelet Pup". #Kidding.
Para pengemudi Motor/Mobil Pribadi, biasanya mempunyai pengalaman yang diturunkan oleh anggota keluarganya. Misalnya, seorang anak SD diantar oleh Ibunya ke Sekolah. jika sang Ibu selalu mentaati peraturan, si anak juga akan mengikutin (Adaptasi). Maka waktu besar pun akan terbiasa dengan kebiasaan orang tuanya. benar?
Jika dilihat dari pendidikan pun, masih sangat sedikit yang menyadari pentingnya mentaati aturan dijalanan. Disiplin dijalan bukan hanya menyelamatkan nyawa sendiri, tapi menyelamatkan banyak nyawa. Penulis sendiri masih sangat-sangat belajar untuk disiplin dalam hidup. contoh kecilnya yah disiplin dalam lalin.