Mohon tunggu...
Irvan Oktaviandry
Irvan Oktaviandry Mohon Tunggu... Quality Assurance OLX Indonesia -

Sebuah catatan, Sebuah Cerita. Dan mengikuti semua jalan yang ada seperti air yang mengalir. Lu berenang apa Tenggelem tong? Serius amat Hidup Lu. Relax. Take A Deep Breath and Enjoy it.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Karena Toleransinya, Ustad Ini Masuk DPO (Katanya)

14 Maret 2016   14:42 Diperbarui: 14 Maret 2016   15:34 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Source from Muslimoderat.com"][/caption]First Of All.
Artikel ini mungkin akan mengandung SARA jika dibaca secara berlebihan.
Jadi Untuk Anda para pembaca, saya minta mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada tulisan saya ada yang melukai Hati para pembaca.
So, Happy Reading For all.
     Sosok ini terkenal dengan "Toleransinya" dan selalu mengemukakan pendapatnya secara gamblang dalam Fans Pagenya. Tak ayal, karna caranya yang menyampaikan mengenai Keyakinan dan Pendapatnya secara gamblang, banyak yang tidak menyukai beliau. Namun, tidak sedikit pula yang menyukai dan malah jadi dewasa setelah mendengar atau membaca "Ocehan" beliau Via Media sosial Facebook.

     Siapa sosok Tersebut? Benar!! sosok itu adalah Permadi Arya, atau biasa di sebut-sebut sebagai Ustad Abu Janda al-Boliwudi. Pendiri Pondok Pesantren Online Al-Faceboki yang sering di juluki JASMEV, cina kapir, kresten syiah, liberalis misionaris, dogy style, nazi komunis, kapitalis proletar, antek asing aseng asu dahlah, danl lain-lainnya.

     Terlepas dari semuanya, sebelum saya menulis Artikel ini, saya mencari "Kebenarannya" terlebih dahulu mengenai sosok " Permadi Arya ", siapa dia sebenarnya, dimana dia tinggal, bagaimana kehidupannya. bisa dikupas semua Via Google. Namun yang saya temukan kebanyakan berisi Judgment Negatif mengenai Beliau yang mengatakan bahwa orang ini bukan Ustad Asli. Dia hanya berperan sebagai Usd. Abu dalam Video Comedy Isis yang di unggah di Youtube.

[caption caption="Source Youtube.com"]

[/caption]

 

     Lalu bagaimana Kebenarannya? Sejujurnya saya sendiri agak kesulitan mencari kebenaranya tentang sosok beliau 1 ini. Karna tidak mungkin kita bisa menulis sesuatu hal yang "Negatif" tanpa mengetahui "Siapa dia sebenarnya" betul? Kebanyakan media tulis online yang ada menuliskan sisi Negatif Ustad ini. Membaca dari Kaskus, lalu Media Islami, dan Lain-lainnya. Sejujurnya membuat saya bingung mana yang benar. Namun saya berharap dari beberapa Postingan Beliau di Al-Faceboki bisa berdampak positif untuk kita semua. Baik yang Muslim maupun non Muslim.

     Jangan marah, Saya tidak menyalahkan Ustad ini saat menyampaikan aspirasi dan pemikirannya karna kita hidup di negara yang BEBAS. dalam artinya bebas untuk berpendapat. Tetapi saya juga tidak membenarkan tindakannya juga karna indonesia sangat rentan dengan yang namanya SARA, Termasuk dalam bidang Parpol pun banyak yang menggunakan SARA untuk menang (Ingat Black Campaign).

     Tidak Seperti Di Fans Page lainnya, untuk di Fans Page beliau yang 1 ini, dalam tiap Statusnya, Para "Pengikut" yang senantiasa hadir dalam kolom komentarnya pun saya nilai sebagian besar "Bijaksana", meskipun beberapa ada juga yang langsung berkata kasar dsb.

     Terlihat bahwa indonesia baik dari sebelumnya, dan dengan munculnya Beliau, mungkin setidaknya membantu banyak orang untuk membuka mata. FYI, saya mengikuti beliau di Facebook, dan jika ada yg  saling hina, biasa saya suka menengahi supaya sama sama dewasa, karna agama ada bukan untuk jadi saling Hina. Tapi saling bertoleransi. benar?

 

     So, kesimpulannya, saya tidak mendapatkan RINCIAN Secara jelas siapa sosok beliau. Namun beliau memberikan Klarifikasi bahwa

" SAYA BUKAN CINA. SAYA BUKAN KAFIR. SAYA BUKAN ORANG-NYA AHOK. SAYA 100% MUSLIM PRIBUMI. 
Bagaimana cara mencegah khalayak umum untuk mengakses sebuah informasi pada era modern ini? cara pertama, adalah memblok informasi tersebut. Misal: beberapa negara memblokir media sosial seperti facebook, twitter, dll. dengan tujuan mencegah penyebaran informasi dalam rangka mengontrol opini masyarakat. Bukan cara yang bijak, karena metoda seperti itu dianggap sebagai pelanggaran freedom of speech (kebebasan berbicara) di era keterbukaan ini ".

 

dan mengutip Kompasianer gedangkepok 

" Beginilah asyiknya hidup di negara demokrasi dengan kebebasan yang hampir tak terbatas di dunia maya. Ide-ide cemerlang dan bijaksana bisa diakses dan dibandingkan dengan ide-ide radikal dan berbahaya. Dengan mudah, pembaca baik yang pro maupun kontra bisa menilai, mana yang membawa perdamaian dan kebenaran dan mana yang hanya mau provokasi dan membawa kekacauan ".

     Kesimpulannya semua warga berhak untuk mengungkapkan apa yang ingin di ungkapkan. kita sudah di jaman modern. semua orang sudah mulai pintar menilai mana yang benar mana yang salah. kata-kata manis terkadang hanya sebagai kata-kata saja, tidak ada realisasinya. saya tidak mendukung, namun tidak menolak. Sisi dari Ustad 1 ini memang ada benar dan ada yang salah. beliau tak lepas dari Manusia Biasa. So, untuk semua pembaca, tentunya harus lebih bijak dalam menanggapi hal seperti ini. Benar?

Freedom Of Specch in Indonesia
Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun